Lala adalah seorang teman baikku. Sejauh ini kita sudah berkenalan almost 7 years. Dan did you know, kita bukan kenal karena teman sekolah atau teman kuliah. Bukan juga tetangga atau teman kerja. Nyatanya kita adalah teman maya alias teman online. Stop! Jangan kira kita saling kenal lewat aplikasi cari jodoh ga jelas gitu ya. Kami ga segabut itu.
Mula-mula kita berinteraksi lewat
sebuah grup bahasa inggris facebook. Bermula dari comment, lanjut inbox, dan
tukeran nomor Whatsapp. Ups.. sama aja ya.. ternyata dulu kami emang gabut.
Wkwk.
And then, dari situ kita mulai
saling cerita, terbuka, dan cocok buat ngobrol. Kita sama-sama suka ngelawak
dan tentu saja belajar bahasa inggris. And you know, baru empat tahun kemudian
kita ketemu tatap muka secara langsung. Wkwk. Terharu guah.. Dan akhirnya....
Kenapa? Nungguin cerita cintanya
ya? Wkwk. Enggaa... kita ngga ada perasaan apa-apa.. ya saling support aja sama
pilihan hidup masing-masing. Dia lulus kuliah dan kerja di sana.. Begitu juga
denganku.. hehe..
Udah gitu aja perkenalannya. Tiba
saatnya dia menikah dengan pria idamannya. Berhubung dia adalah teman baikku,
tak sempetin dong datang ke acara pernikahannya. Yah walaupun harus melewati
empat kabupaten. Heheh. Yang pasti aku ikut seneng.. Punya temen bisa mentas naik
ke singgasana pelaminan.
But one day dia tiba-tiba nelpon
aku. “Penting”, katanya. Dia mau curhat soal sikapnya kepada suaminya yang ia
kira keterlaluan. Apa itu? Jadi penisirin.
Lala ini seorang wanita karir.
Halah! Perempuan bekerja, maksudnya. Sejak kuliah dia sudah nyambi jadi tutor
les. Loh.. kok malah balik ke perkenalan lagi. Ya gapapa.. Kalau ceritanya enak
ikutin aja.. hehe.
Jadi dia nggak ngandelin uang
kiriman ortunya buat biaya kuliah dan hidup. Tapi dia juga berpikir how to make
money so she can afford her need kek jalan and jajan. Iyakk cah iki ncen
senenge dolan mbi njajan. Mulo awake semog. Hahahah. Sorry ya miss.
Meskipun itu.. Dia masuk kategori
sebagai perempuan cerdas. Bagaimana tidak? Baru setahun jadi tutor bimbel, dia
malah buka bimbel sendiri nyaingin bosnya. Gilak ni cewe. Gada akhlak wkwk. But
it doesn’t matter.
Makin hari bisnis bimbelnya makin
berkembang dan berbunga. haha. Berbunga. Haha.. riba.. woy... Ia berhasil
merekrut puluhan tutor dan dia menghandlenya dengan baik. Selain itu dia juga
bekerja sebagai pengajar bahasa inggris di sebuah sekolah pesiar. Apa ya
nyebutnya.. intinya tugasnya membekali bahasa inggris buat para calon tenaga
kerja kapal pesiar sama hotel. Keren khhaannn.
Dan waktu pandemi kemarin saat
bisnis bimbelnya surut ia juga tidak berdiam diri. Ia tetap berusaha nyari
kerjaan lain demi sesuap pizza. Iyah.. dia diet nasi.. Eh serius, dia pernah
jualan pizza. jadi dia pake mobil temennya buat jualan di pinggir jalan.
Saingan sama sales PHD beneran. Wkwk.
Dia beranggapan bahwa perempuan
itu jangan lemah. Perempuan itu harus bisa berdikari., bisa nyari duit sendiri,
ngga hanya ngandelin uang dari suami (mbesok). Jadi kalau ada apa-apa, misal
ditinggal cowok, perempuan masih bisa tegak dan menjaga harga diri. Wasekk..
Aku iyain aja deh. Dalam hatiku berpikir, ini cewe keknya cocok deh jadi kepala
keluarga. Wkwk.
Nah.. cukup ya.. kalian udah
dapat gambaran who is Lala? Yes.. she is semog.. Ouch no!!! I mean dia cewe yg
berpendidikan, mandiri, berprinsip, dan jualan pizza. Ah.. dahlah.. serah..
wkwk
BTW sekarang dia juga nyambi
kerja sebagai marketing representative online. Halah.. sebut aja mbak-mbak
kastemer serpis. Tugasnya ngangkat telpun, halo-halo, ngrangkep apdet status,
stori, postang-posting, dll tetek mbengek. Dan bisnis bimbelnya ya tetep jalan
dong. Dia remote doang di rumah. Oh ya, aku belum cerita. Bulan lalu dia baru
saja menikah dengan seorang pria cakep, kerjaan bagus, 8 digit, pinter, rajin
menabung, tidak merokok, sayang anak, sayang mertua, pokoknya sesuai kriteria
laahh.
Nah.. uniknya, segudang
pencapaian yang wow itu justru mendatangkan masalah baru. Semangatnya dalam
mengejar mimpi sebagai “wanita karir” membuat dia sibuk dan cukup sibuk dan
mayan sibuk dengan kerjaanna. Apalagi kalau sudah dapat deadline dari bosnya tentu
mengganggu quality time dengan suaminya.
Manten anyar kan wayahe nganu
ya.. e.. jalan-jalan.. makan-makan.. dan sholat malam... huwehehe.. nah.. itu
berulang kali delay gara-gara kerja. Ga jadi ‘naik’ pesawat kan.
Gimana tidak jadi masalah? Saat suami
putek kerjaan, pulang ke rumah itu maunya cerita ke istri, sharing, siapa tahu
bisa ngasih solusi. Atau minimal ngurangi beban pikiran lah. Suntuk bisa hilang
saat melihat senyum pasangan. Ngobrol apa kek, ngelawak, manjah-manjah, ngrasani
tonggo, haha-hehe bareng. Lu mayan bisa meredakan stress. Ya walaupun habis itu
putek lagi. Wkw
Lha ini kejadian suami putek kerjaan
eh si istri juga putek sama kerjaannya. Sama-sama putek terus mau ngapain?
Jambak-jambakan? Akhirnya pada diem-dieman deh. Canggung. Mana suaminya lemah
lembut pula. Dia ga berani ganggu istrinya.
Ada lagi kejadian. Yang ini parah
emang. Jadi mereka berdua jalan kan ke Bandung. Cari suasana yang ‘in’ biar
bisa ‘in’. Di rumah terus suntuk. Ngga enak sama mertua. Ups. Nah, waktu jalan
sore di Mall, tiba-tiba Lala dapat tilpun dari client dan mau ngga mau dia harus
handle itu. Akhirnya dia balik ke hotel, pinjem meeting room cuma buat
halu-halu sama client english. Dan itu berlangsung sore ampe malem. Gilak.
Lu tau apa yang lebih gilak?
Setelah tilpun ditutup dia baru nyadar, “Suami gue di mana ya?”. Eh.. si
Juminten ya ampun.. lu nyadar nggak sih lu.. lu dah punya suami.. diajak
liburan malah kerja. Punya suami bukannya ditemenin malah ditelantarin. Wkwk
Ya untungnya si suami orangnya
santuy dan pengertian. Bisa memahami peyempuan model juminten itu. Wkwk.
sebelumnya mereka memang punya kesepakatan perihal pilihan Lala untuk bekerja.
si suami bilang, “Yes honey.. just the way you are. Do what make you happy”.
Tapi kalau endingnya kaya gini ya
harus dievaluasi memang. Untungnya Lala segera sadar dan merenung tentang ini.
Nah, sebagai seorang sahabat yang super tentu sudah saatnya Om Maryono ngasih
golden ways aways aways bablas angine.. Nasehat buat Juminten dan sebangsanya
kali aja punya kasus serupa. Makalah ini kami buat dengan judul... ISTRI SIBUK BEKERJA
SUAMI MENGGILA.
Jadi begini anak muda. Bekerja
memang suatu pilihan yang bagus dalam menata pondasi ekonomi rumah tangga.
Banyak keluarga berantakan gara-gara ekonomi. Memang. Namun, jangan lupa banyak
pula keluarga pisah gara-gara ga ada waktu ketemu. Kita perlu merenungkan
kembali sebenarnya kenapa kita memilih bekerja?
Bagi si suami jelas kan ya..
kerja buat nafkahi keluarga. Kan kepala keluarga. No debate ya.. kapan-kapan
wae nek pengen debat. Haha. Lalu bagaimana dengan istri? Membantu suami? See..
suamimu cukup mapan dan mampu menafkahimu dengan baik.
Keinginan perempuan untuk bekerja
bisa jadi adalah sebuah aktualisasi diri. Ini loh aku.. aku juga bisa mandiri..
aku bisa berpenghasilan.. jangan pandang remeh aku. Dlsbgnjr.
“Emm.. iki bikirji biit
tibinginki sindiri. Biyir kili bili ipi-ipi gik minti siimi”. Ya alasan logis
sih. Ah.. pinter banget juminten nyari alasan. Sek.. sek.. tak mikir..
5 menit kemudian setelah
garuk-garuk kepala sampai kaki.. Jadi gini jum.. kamu tahu kan kamu udah gak
jomblo lagi. Sekarang kamu sudah menikah dan mempunyai pasangan. Kalian
memutuskan hidup bersama. Maka kalian harus ada untuk satu sama lain. Kamu
punya suami yang harus kamu mengerti. Dia lelah dia butuh kamu. Dia ingin
bersamamu. Dia ingin menghabiskan banyak waktu bersamamu.
Ya memang banyak kita jumpai
istri bekerja, rumah tangga masih aman, dan nyaman. Iya.. banyak. Mereka bisa
menghendel dengan baik keinginan dan ego masing-masing. So, gak salah dong
kalau perempuan bekerja.
Iya emang nggak salah.. The point
is.. salah satu di antara kalian harus ada yang menepikan ego. Masalahnya,
Juminten dan suaminya ini ada ketidaknyamanan dengan kondisi imbas dari pilihan
istri bekerja. Kalau hal itu terus dipaksakan.. Worthy nggak bila kamu
mementingkan pekerjaan, karir moncer, namun menurunkan kualitas hubungan rumah
tangga? Terus buat apa kalian menikah?
Soal pembuktian, Ten.. Juminten..
kamu sudah berkenalan jauh dengan suamimu. Suamimu gelemr abi mbi kuwe yo mergo
ngerti siapa dirimu. Kamu itu berpendidikan, mandiri, berprinsip, dan jualan
pizza. Jadi kamu nggak perlu membuktikan siapakah dirimu.
Kamu nggak kerja pun suamimu
tetap mencintaimu. Dia tak akan mengecapmu sbg istri toxic yang kerjaannya
ngabisin harta suami. Paling cuma jalan dan jajan. Hahah. Jadi, ingatlah kata
pemerintah, jaga diri, di rumah aja. If you smart, you should be smarter then.
Silakan berkerja. Tapi yang longgar. Yang kamu punya cukup waktu untuk
keluarga. Bagi kalian untuk saat ini yang mahal bukan uang, tapi waktu. Jangan
jual waktumu demi uang. Duwikmu wes akeh.
“Kok segitu yakinnya aku harus melepas
pekerjaanku?”.
Jum, apa kamu nggak yakin Tuhan
itu maha kaya. Di luar sana masih banyak kok pekerjaan yang lebih baik buat
kamu. Yang cuannya juga lebih nyuan. Yang nggak perlu nguber-nguber kamu sampe
nelantariin suamimu. Untung gak ditemu cewe lain kan.
Kalau-kamu masih sibuk dg
urusanmu terus bagaimana kalau suamimu putek dan malah cari yang lain. Soalnya
kamu nggak ada. Repot khan.. Istri sibuk bekerja suami main ke rumah tetangga.
Judul bagus tuh... Pak PH.. Indosyi’ar... tayangin dong...
Tenang, Jum! Kita niati pilihan
kita sebagai langkah berbakti pada suami. Jadi ibadah, kan. Yang pasti doain
aja.. semoga kalian sekeluarga sehat.. suami bisa promosi jabatan. Dan siapa
tahu habis ini kamu dapat proyek bagus.
Terakhir, Seperti filsuf Yu Nanik
bilang, The rabi is kompromi. Artinya menikah adalah sebuah negoisasi atas dua
buah gagasan. Harus ada yang mengalah, toh tujuannya juga demi kebahagiaan
bersama.
Suamimu pernah bilang, “Yes
honey.. just the way you are. Do what make you happy”. Ingat Jum, suamimu
bilang begitu karena dia tahu siapa dirimu.. yang ingin kebebasan dan suka
banget golek duwik. But you should understand that he always need you by his
side. Jangan menunggu dia ndemimil. Cinta itu memahami. Puncak cinta adalah
ketika kita mengerti tanpa harus mengatakannya. ibarat suami bilang ehem,,, kui
ndang gawekno kopi. Dan kalau suami bilang emmhh ehhh.. emmh.... uhh... fix dia
sariawan.
Demikian makalah ini kami buat
semoga Juminten kembali ke jalan yang benar. Yasudah.. sana hanimun.