Allah Swt berfirman:
﴿فَخَلَفَ مِنْ بَعْدِهِمْ خَلْفٌ أَضَاعُوا
الصَّلَاةَ وَاتَّبَعُوا الشَّهَوَاتِ فَسَوْفَ يَلْقَوْنَ غَيًّا﴾
Artinya: “Maka
datanglah sesudah mereka, pengganti (yang jelek) yang menyia-nyiakan shalat dan
memperturutkan hawa nafsunya, maka mereka kelak akan menemui kesesatan.”
(Q.S Maryam:59)
Ibnu abas R.A berkata
mengenai ayat ini : bukanlah makna أضاعوها meninggalkan solat secara
keseluruhan, tetapa bermakna mengulur-ngulur solat sampai keluar waktunya.
عن سعد عن أبيه قال : سألت النبي صلى الله عليه و سلم عن
قول الله عز و جل { الذين هم عن
صلاتهم ساهون }
فقال : هم الذين يؤخرونها عن وقتها
﴿الَّذِينَ
هُمْ عَنْ صَلَاتِهِمْ سَاهُونَ﴾
“(yaitu) orang orang yang lalai dari shalatnya"Q.S Al-maun:5.
Nabi
bersabda “mereka yang mengakhirkan waktu solat”.H.R Abu ya’la dan bazar.
Allah SWT menamakan mereka musollin (orang-orang yang solat) tetapi karena
mereka melalaikan solat dan menakhirkan waktunya maka Allah menjanjjikan kepada
mereka suatu kecelakaan ويل atau adzab yang
pedih, ada yang berpendapat ويل bermakna lembah yang
ada dineraka jahanam kalau seandainya lembah itu dijalankan pada gunung-gunung
yang ada didunia maka akan melelehlah gunung itu dikarenakan suhunya yang
begitu panas, ويل adalah suatu tempat
yang disediakan bagi orang muslim yang melalaikan dan mengakhirkan solat sampai
keluar waktunya kecuali dia bertobat kepada Allah dan menyesal dengan apa yang
telah dia lakukan, wallahua’lam.
Allah berfirman di ayat
yang lain:
﴿يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا لَا
تُلْهِكُمْ أَمْوَالُكُمْ وَلَا أَوْلَادُكُمْ عَنْ ذِكْرِ اللَّهِ وَمَنْ
يَفْعَلْ ذَلِكَ فَأُولَئِكَ هُمُ الْخَاسِرُونَ﴾
Artinya “Hai
orang-orang beriman, janganlah hartamu dan anak-anakmu melalaikan kamu dari
mengingat Allah. Barangsiapa yang berbuat demikian maka mereka itulah
orang-orang yang merugi”. Q.S Al-munafiqun:9
Ahlu tafsir berkata:
yang di maksud dengan mengingat Allah pada ayat diatas adalas solat lima waktu,
siapa yang menyibukan solatnya sehingga keluar waktunya dikarenakan hartanya,
jual belinya, pangannya, ternaknya dan anak-anaknya maka dia tergolong
orang-orang yang merugi.
رَسُولَ اللَّهِ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ إِنَّ أَوَّلَ مَا يُحَاسَبُ بِهِ الْعَبْدُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ مِنْ عَمَلِهِ صَلَاتُهُ فَإِنْ صَلُحَتْ فَقَدْ
أَفْلَحَ وَأَنْجَحَ وَإِنْ فَسَدَتْ فَقَدْ خَابَ وَخَسِرَ
Begitu juga nabi
bersabda “sesungguhnya hal pertama yang ditimbang dari perbuatan seorang hamba
pada hari qiamat adalah solatnya, jika baik solatnya maka dia telah bahagia dan
berhasil, dan jika rusak solatnya maka dia telah gagal dan sengsara”.H.R ahmad,
turmudzi dan abu daud.
Allah SWT berfirman
mengabari keberadaan penduduk neraka jahanam:
﴿مَا سَلَكَكُمْ فِي سَقَرَ (42) قَالُوا لَمْ نَكُ مِنَ
الْمُصَلِّينَ (43) وَلَمْ نَكُ نُطْعِمُ الْمِسْكِينَ (44) وَكُنَّا نَخُوضُ مَعَ
الْخَائِضِينَ (45) وَكُنَّا نُكَذِّبُ بِيَوْمِ الدِّينِ (46) حَتَّى أَتَانَا
الْيَقِينُ (47) فَمَا تَنْفَعُهُمْ شَفَاعَةُ الشَّافِعِينَ (48)﴾
Artinya "Apakah
yang memasukkan kamu ke dalam Saqar (neraka)?", Mereka menjawab:
"Kami dahulu tidak termasuk orang-orang yang mengerjakan shalat, dan kami
tidak (pula) memberi makan orang miskin, dan adalah kami membicarakan yang
bathil, bersama dengan orang-orang yang membicarakannya, dan adalah kami
mendustakan hari pembalasan, hingga datang kepada kami kematian. Maka tidak
berguna lagi bagi mereka syafa'at dari orang-orang yang memberikan syafa'at.” Q.S
Al-mudastir:42-48.
قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ الْعَهْدُ الَّذِي بَيْنَنَا وَبَيْنَهُمْ الصَّلَاةُ فَمَنْ تَرَكَهَا فَقَدْ كَفَرَ
Nabi SAW bersabda
“perjanjian antara kami dan mereka adalah sholat, maka barang siapa
meninggalkannya maka dia telah kafir”. H.R ahmad dan turmudzi
قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ بَيْنَ
الْعَبْدِ وَبَيْنَ الْكُفْرِ تَرْكُ الصَّلَاةِ
Nabi SAW bersabda juga
“antara seorang hamba dan kekufuran itu meninggalkan solat”. H.R ahmad dan
turmudzi
فَإِنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
قَالَ مَنْ تَرَكَ صَلَاةَ الْعَصْرِ فَقَدْ حَبِطَ عَمَلُهُ
Diriwayatkan pula dalam
sohih bukhori bahwa rosulullah bersabda “barang siapa meninggalkan solat
ashar maka hilanglah semua amal perbuatannya”. H.R Bukhori
مَنْ تَرَكَ صَلَاةً مَكْتُوبَةً مُتَعَمِّدًا فَقَدْ بَرِئَتْ مِنْهُ ذِمَّةُ اللَّهِ
Dan diriwayatkan
dikitab sunan bahwa nabi bersabda “barang siapa meninggalkan solat dengan
sengaja maka telah bebaslah dia dari tanggungan Allah”. H.R ahmad
أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ قَالَ أُمِرْتُ أَنْ
أُقَاتِلَ النَّاسَ حَتَّى يَشْهَدُوا أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ
وَأَنَّ مُحَمَّدًا رَسُولُ اللَّهِ وَيُقِيمُوا الصَّلَاةَ وَيُؤْتُوا الزَّكَاةَ
فَإِذَا فَعَلُوا ذَلِكَ عَصَمُوا مِنِّي دِمَاءَهُمْ وَأَمْوَالَهُمْ إِلَّا
بِحَقِّ الْإِسْلَامِ وَحِسَابُهُمْ عَلَى اللَّهِ
Rosulullah SAW bersabda
“aku diperintahkan untuk memerangi manusia sehingga mereka bersaksi bahwa tiada
tuhan selain Allah dan bahwasannya muhamad itu utusan Allah, mendirikan sholat,
membayar zakat, jika mereka melakukan itu semua maka mereka telah terlindungi
jiwa raga dan harta mereka kecuali hak nya dan perhitungan itu hanya pada
Allah”. Mutafaq alaih
عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
أَنَّهُ ذَكَرَ الصَّلَاةَ يَوْمًا فَقَالَ مَنْ حَافَظَ عَلَيْهَا كَانَتْ لَهُ نُورًا
وَبُرْهَانًا وَنَجَاةً يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَمَنْ لَمْ يُحَافِظْ عَلَيْهَا لَمْ
يَكُنْ لَهُ نُورٌ وَلَا بُرْهَانٌ وَلَا نَجَاةٌ وَكَانَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ
مَعَ قَارُونَ وَفِرْعَوْنَ وَهَامَانَ وَأُبَيِّ بْنِ خَلَفٍ
Rosulullah
bersabda”siapa yang menjaga sholatnya maka baginya sebuah cahaya, bukti dan
keberhasilan pada hari qiamat, dan barang siapa yang tidak menjaga solatnya
maka tidak adalah cahaya, bukti dan keberhasilan baginya pada hari qiamat, dan
dia bersama firaun, qorun, haman, dan ubay bin kholaf pada hari qiamat”. H.R
ahmad
Sayduna umar bin khotob
R.A berkata: tidaklah bernasib baik bagi siapapun yang melalaikan solatnya”.
H.R Daruqutni. Sebagian ulama berpendapat: adapun yang dibangkitkannya orang
yang meninggalkan solat bersama empat orang itu, karena mereka menyibukan
sholat dengan hartanya, kerajaannya, mentri-mentrinya, dan perdagangannya. Jika
dia sibuk dari solatnya karena hartanya maka dia akan dibangkitkan bersama qorun,
jika dia sibuk dari solatnya karena kerajaannya maka dia akan
dibangkitkan bersama firaun, jika dia sibuk dari solatnya karena
mentri-mentrinya maka dia akan dibangkitkan bersama haman, jika dia sibuk dari
solatnya karena perdagangannya maka dia akan di bangkitkan bersama ubay bin
kholaf salah satu pedagang yang kafir dari mekah.
أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ قَالَ مَنْ تَرَكَ
صَلَاةً مَكْتُوبَةً مُتَعَمِّدًا فَقَدْ بَرِئَتْ مِنْهُ ذِمَّةُ اللَّهِ
Imam ahmad bin hambal
meriwayatkan dari muaz bin jabal R.A bahwasannya rasulullah bersabda “barang
siapa meninggalkan solat (5 waktu) secara sengaja maka terbebaslah dari
tanggungan Allah aza wajalla”.
Imam al-baihaqi
meriwayatkan: sesungguhnya umar bin khotob berkata: telah datang seorang laki-laki
menghadap rosulullah SAW kemudian berkata: perbuatan apa didalam agama islam
yang Allah cintai? Rosul menjawab “ mendirikan solat pada waktunya, siapa yang
meninggalkan sholat tidak adalah agama baginya, dan sholat itu tiang agama”.
جاء بن عباس إلى عمر رضي الله عنهما حين طعن فقال الصلاة
يا أمير المؤمنين فقال عمر إنه لا حظ في الإسلام لأحد أضاع الصلاة فصلى عمر وجرحه
يثعب دما
Ketika umar R.A
ditusuk, dikatakan kepadanya: mari kita solat wahai amirulmuminin, beliau
menjawab: baiklah, tidak adalah kebaikan bagi siapapun dalam agam islam yang
melalaikan sholat. Kemudian umar melaksanakan sholat dengan luka yang
mengalirkan darah”. H.R Daroqotni
Abdullah bin syaqiq
at-tabi’i R.A berkata: para sahabat nabi tidak pernah meriwayatkan suatu
perbuatan yang jika ditinggalkan menyebabkan kekufuran kecuali sholat, ali bin
abi tholib R.A ditanya mengenai perempuan yang tidak sholat, beliau menjawab:
barang siapa tidak melaksanakan sholat maka dia telah kafir.
Ibnu masud R.A berkata:
barang siapa tidak melaksanakan sholat maka tidak adalah agama baginya.
Ibnu abas R.A berkata:
barang siapa meninggalkan satu sholat secara sengaja maka dia akan bertemu
Allah dan Dia dalam keadan marah kepadanya. Rosulullah SAW bersabda “barang
siapa bertemu Allah dan dia lalai dalam sholatnya maka Allah tidak peduli
dengan amal kebaikan yang telah diamalkannya. Yaitu tidak berbuat dan melakukan
apa-apa bagi amal baiknya jika dia melalaiikan sholat.
Ibnu hazm R.H berkata:
tidak ada dosa yang paling besar dari mengakhirkan waktu sholat setelah
kesyirikan, dan membunuh muslim tanpa hak.
Kitab: al-kabair
Karya:
al-hafiz anmad bin usman adz-zahabi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar