A. Pengertian Model Pembelajaran Picture and Picture
Menurut Istarani model pembelajaran adalah seluruh
rangkaian penyajian materi ajar yang meliputi segala aspek sebelum,
sedang dan sesudah pembelajaran yang dilakukan guru serta segala fasilitas yang
terkait yang digunakan secara langsung atau tidak langsung dalam proses belajar
mengajar.[1] Sedangkan Mohammad Ali
menyatakan bahwa model pembelajaran adalah suatu rencana atau pola yang dapat
digunakan untuk mengembangkan dan mengarahkan pembelajaran di kelas atau di
luar kelas yang sesuai dengan karakteristik perkembangan dan karakteristik
belajar siswa.[2]
Model pembelajaran picture and picture adalah suatu
model belajar yang menggunakan gambar dan dipasangkan/diurutkan menjadi urutan
logis. Model Pembelajaran ini mengandalkan gambar sebagai media dalam proses
pembelajaran. Gambar-gambar ini menjadi factor utama dalam proses pembelajaran.
Sehingga sebelum proses pembelajaran guru sudah menyiapkan gambar yang akan
ditampilkan baik dalam bentuk kartu atau dalam bentuk carta dalam ukuran besar.[3]
B. Langkah–langkah Model
Pembelajaran Picture and Picture
Adapun langkah-langkah dari pelaksanaan Picture and
Picture ini menurut Jamal Ma’mur Asmani terdapat tujuh langkah
yaitu:
1. Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai.
Di langkah ini guru diharapkan untuk menyampaikan apa
yang menjadi Kompetensi Dasar mata pelajaran yang bersangkutan. Dengan demikian
maka siswa dapat mengukur sampai sejauh mana yang harus dikuasainya. Disamping
itu guru juga harus menyampaikan indikator-indikator ketercapaian KD, sehingga
sampai dimana KKM yang telah ditetapkan dapat dicapai oleh peserta didik.
2. Menyajikan materi sebagai pengantar
Penyajian materi sebagai pengantar sesuatu yang sangat
penting, dari sini guru memberikan momentum permulaan pembelajaran. Kesuksesan
dalam proses pembelajaran dapat dimulai dari sini. Karena guru dapat memberikan
motivasi yang menarik perhatian siswa yang selama ini belum siap. Dengan
motivasi dan teknik yang baik dalam pemberian materi akan menarik minat siswa
untuk belajar lebih jauh tentang materi yang dipelajari.
3. Guru menunjukkan/memperlihatkan gambar-gambar yang
berkaitan dengan materi.
Dalam proses penyajian materi, guru mengajak siswa
ikut terlibat aktif dalam proses pembelajaran dengan mengamati setiap gambar
yang ditunjukan oleh guru atau oleh temannya. Dengan gambar kita akan menghemat
energi kita dan siswa akan lebih mudah memahami materi yang diajarkan. Dalam
perkembangan selanjutnya sebagai guru dapat memodifikasikan gambar atau
mengganti gambar dengan video atau demontrasi yang kegiatan tertentu.
4. Guru menunjuk/memanggil siswa secara bergantian
untuk memasang/mengurutkan gambar-gambar menjadi urutan yang logis.
Di langkah ini guru harus dapat melakukan inovasi,
karena penunjukan secara langsung kadang kurang efektif dan siswa merasa
terhukum. Salah satu cara adalah dengan undian, sehingga siswa merasa memang
harus menjalankan tugas yang harus diberikan. Gambar-gambar yang sudah ada
diminta oleh siswa untuk diurutkan, dibuat, atau di modifikasi.
5. Guru menanyakan alasan/dasar pemikiran dari urutan
gambar tersebut.
Siswa dilatih untuk mengemukan alasan pemikiran atau
pendapat tentang urutan gambar tersebut. Dalam langkah ini peran guru sangatlah
penting sebagai fasilitator dan motivator agar siswa berani mengemukakan
pendapatnya.
6. Dari alasan/urutan gambar tersebut, guru mulai
menanamkan konsep atau materi, sesuai dengan kompetensi yang ingin dicapai.
Dalam proses ini guru harus memberikan
penekanan-penekanan pada hal ingin dicapai dengan meminta siswa lain untuk
mengulangi, menuliskan atau bentuk lain dengan tujuan siswa mengetahui bahwa
hal tersebut penting dalam pencapaian KD dan indikator yang telah ditetapkan.
Pastikan bahwa siswa telah menguasai indikator yang telah ditetapkan.
7. Siswa diajak untuk menyimpulkan/merangkum materi
yang baru saja diterimanya.
Kesimpulan dan rangkuman dilakukan bersama dengan
siswa. Guru membantu dalam proses pembuatan kesimpulan dan rangkuman. Apabila
siswa belum mengerti hal-hal apa saja yang harus diperhatikan dalam pengamatan
gambar tersebut guru memberikan penguatan kembali tentang gambar tersebut.[4]
C. Kelebihan dan Kelemahan Model pembelajaran
Picture and Picture
Dalam setiap model pembelajaran tentu ada kelebihan dan kekurangannya,
kelebihan dan kelemahan model pembelajaran picture and picture adalah:
Kelebihan model pembelajaran picture and picture:
1. Materi yang diajarkan lebih terarah karena pada awal pembelajaran guru
menjelaskan kompetensi yang harus dicapai dan materi secara singkat terlebih
dahulu.
2. Siswa lebih cepat menangkap materi ajar karena guru menunjukkan
gambar-gambar mengenai materi yang dipelajari.
3. Dapat meningkat daya nalar atau daya pikir siswa karena siswa disuruh
guru untuk menganalisa gambar yang ada.
4. Dapat meningkatkan tanggung jawab siswa, sebab guru menanyakan alasan
siswa mengurutkan gambar.
5. Pembelajaran lebih berkesan, sebab siswa dapat mengamati langsung gambar
yang telah dipersiapkan oleh guru.[5]
Kelemahan model pembelajaran picture and picture:
1. Sulit menemukan gambar-gambar yang bagus dan berkulitas serta sesuai
dengan materi pelajaran.
2. Sulit menemukan gambar-gambar yang sesuai dengan daya nalar atau
kompetensi siswa yang dimiliki.
3. Baik guru ataupun siswa kurang terbiasa dalam menggunakan gambar sebagai
bahan utama dalam membahas suatu materi pelajaran.
4. Tidak tersedianya dana khusus untuk menemukan atau mengadakan
gambar-gambar yang diinginkan.[6]
[1]Istarani, 58 Model
Pembelajaran Inovatif (Referensi Guru Dalam Menentukan Model Pembelajaran). (Medan:
Media Persada, 2011), hlm. 1.
[2] Mohammad Ali, Modul Teori
dan Praktek Pembelajaran Pendidikan Dasar, (Bandung: UPI Press, 2007), hlm.
120.
[4] Jamal M. Asmani, Tujuh
Tips Aplikasi PAKEM, (Yogyakarta: Diva Press, 2011), hlm. 39.
[5] Istarani, 58 Model
Pembelajaran Inovatif (Referensi Guru Dalam Menentukan Model Pembelajaran). (Medan:
Media Persada, 2011), hlm. 8.
[6] Ibid.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar