Yadi dan Retno part II
Jam 9 malam telepon genggam Yadi berdering kencang. Padahal baru saja ia membaringkan badan selepas pulang kerja. Sambil menguap lebar ia melihat layar ponselnya. Ternyata Pak Dhe memanggil.
"Halo Pak Dhe. Pripun?",
"Lagi dimana, Yadi?"
"Di rumah, Pak Dhe"
"zzzzz...*(&^*%%*)(%$&^)+_%$@".
suara Pak Dhe tak begitu jelas di telinga Yadi yang setengah mengantuk.
"Saya ke sana saja, Pak Dhe?"
"Iya.. Kalau kamu berkenan"
Yadi pamit pada Retno yang tengah melipat pakain sambil menonton teve. Sejurus kemudian, Yadi kembali harus mengeluarkan kendaraan yang masih 'panas' oleh keringat sorenya. Lalu ia menyalakannya, melaju pelan menyaou angin malam.
Jam 9 malam telepon genggam Yadi berdering kencang. Padahal baru saja ia membaringkan badan selepas pulang kerja. Sambil menguap lebar ia melihat layar ponselnya. Ternyata Pak Dhe memanggil.
"Halo Pak Dhe. Pripun?",
"Lagi dimana, Yadi?"
"Di rumah, Pak Dhe"
"zzzzz...*(&^*%%*)(%$&^)+_%$@".
suara Pak Dhe tak begitu jelas di telinga Yadi yang setengah mengantuk.
"Saya ke sana saja, Pak Dhe?"
"Iya.. Kalau kamu berkenan"
Yadi pamit pada Retno yang tengah melipat pakain sambil menonton teve. Sejurus kemudian, Yadi kembali harus mengeluarkan kendaraan yang masih 'panas' oleh keringat sorenya. Lalu ia menyalakannya, melaju pelan menyaou angin malam.