Joko adalah seorang pemuda penganguran yang mengidolakan rhoma irama, ia memiliki seorang ibu yang yang tiap pagi selalu menyuruh joko untuk bangun pagi dan mencari kerja. Ibu joko juga berkeinginan untuk naik haji, tapi uang yang terkumpul hasil bertani garam belumlah cukup. Tiap pagi ibu joko selalu memandangi foto kabah yang sudah usang terpajang di dinding ruang tamu rumahnya. Suatu pagi ibu joko minta ditemani oleh joko berziarah ke makam-makam para wali di Demak untuk berdoa minta dimudahkan jalan untuk naik haji. Joko mengeluh dengan banyak alasan. Akhirnya joko menuruti kemauan ibunya.
Sepanjang perjalanan joko selalu mengeluh, ia bergumam kalau ibunya kolot, terlalu banyak percaya tahayul, dengan berdoa di kuburan para wali, menurut ia itu perbuatan sia-sia. Pertama mereka berkunjung ke makam sunan kalijaga, meminum air gentong dudo pun di perdebatkan oleh joko karena ia menganggap isi gentong dudo tesebut tidak higienis. Lalu mereka mampir ke museum masjid agung karena ibu joko tertarik dengan banyak peninggalan bersejarah disana, seolah-olah ingin mengubah paradigma ibunya yang kolot koko menjelaskan satu persatu isi di museum itu. Tapi ibunya tidak percaya dan menganggap joko hanya membual "mosok penganguran koyo kowe ngerti ki kabeh, ngapusi kowe".
Di tempat terakhir yang dikunjungi ibu dan joko yaitu makam syeh subakir yang terkenal ditengah laut, joko semakin antipati terhadap apa yang di lakukan ibunya, akhirnya joko tertidur pulas, dan bermimpi menjadi bintang dangdut dan berduet dengan seorang wanita cantik di hutan bakau yang dikelilingi lautan persis seperti video2 klip di tv2. Joko terbangun karena air laut menciprati dirinya, ternyata laut telah pasang, ia tertidur persis di pinggir pemecah ombak, ia panik, ia melihat sekelilingnya, hari telah sore, tidak tamapk sosok ibunya di sekitar sana. Ia tambah panik. Ia berkeliling tempat itu untuk mencari ibunya, bertanya kesana kemari, tentang ibunya. Ia juga tidak mendapati jawaban. Sampai akhirnya ia bertemu dengan kerumunan orang-orang. Ia bertanya kepada salah satu warga. Ternyata telah tenggelam seorang ibu di tengah lautan jasadnya sudah di bawa kerumah sakit. Kontan saja joko panik karena mengira korban adalah ibunya, dengan secepat kilat ia berlari mengambil motor bututnya menuju ke rumah sakit umum kota demak yang jauh dari tempat itu.
Sampai di RS joko bertanya kesana kemari ternyata bukan ibunya yang menjadi korban.joko senang sekaligus bingung, kemana lagi ia harus mencari ibunya........ Joko memutuskan untuk sholat di Masjid Agung Demak, meminta petunjuk kepada ALLAH SWT, hari hampir gelap joko keluar dari masjid sampai di depan masjid, ternyata ia melihat sesosok wanita tua sedang menumpang becak. Ternyata itu betul ibunya, joko senang bukan kepalang langsung memeluk ibuya dengan penuh sukacita....emak...emak...kemana saja dirimu... lalu emak dengan nada emosi berkata, "gundulmu, aku lagek sedelok neng wc wis mbok tinggali nek tengah laut, dasar kurang ajar"...joko tidak menggubris ibunya, hanya trus memeluk sambil menetaskan air mata bahagia. Dalam hati joko entah itu paradigma yang kolot, atau modern asalkan ia masih bisa melihat ibunya sehat dan bahagia, ia sangat senang dan akan terus berupaya membahagiakan ibunya, ia akan bekerja keras membanting tulang agar ibunya bisa naik haji
PEMAIN
Emak : Susilowati
Joko : Hendro Wibowo
Perawat IGD : Ecca Puji Astuti
Peziarah Makam Syeh Subakir 1 : Yanti Uni
Peziarah Makam Syeh Subakir 2 : Dhenok Mimin
Peziarah Makam Syeh Subakir 3 : Aiiu Sage Pawestri
Peziarah Makam Syeh Subakir 4 : Didi Wahyudi
Tukang Becak : Kasnan
Para pengantar haji : Keluarga Pak Nardi dan tetangga sekitar.
TIM PRODUKSI
Wisnu Ardi Pradana : Pimpinan Produksi Kordinator talent Kordinator lokasi
Anggri Ratnaningrum : Keuangan Legal advisor
Dimas Arisandi : Penulis naskah Sutradara Editor
Nur Ichsan : Penata gambar Asisten sutradara
Yatimul Chotimah : Penata artistik Wardrobe Make-up artist
Tidak ada komentar:
Posting Komentar