Anjing atau kambing?
Penyu Raksasa di Jepara |
Imam menjawab “jika ia makan
tulang berarti ia anjing, jika makan rumput berarti ia kambing”. “kadang ia
makan rumput, kadang makan tulang” kata orang itu.
“Kalau ia minum air dengan lidah
berarti ia anjing, kalau dengan mulut berarti ia kambing”. “Ia pun
kadang melakukan kedua-duanya”.
Imam Melanjutkan “jika ia berjalan
dibelakang kambing berarti ia anjing, jika ia berjalan di depan atau
ditengah-tengah mereka berarti ia itu kambing”.
“Kadang ia berjalan didepan dan
kadang ia berjalan dibelakang kawanan kambing”.
“lihatlah, jika ia tidur diatas
ekornya, ia adalah anjing. Jika tidurnya seperti kambing maka ia kambing”.
“ia juga terkadang tidur dengan dua cara ini” kata orang itu.
“Kalau hewan itu kencing seperti
anjing maka ia anjing, jika seperti kambing maka ia kambing”. “kadang
seperti anjing kadang seperti kambing”.
Akhirnya,
Imam berkata “kalau begitu, sembelihlah hewan itu. Jika ia punya kantung makanan pemakan rumput maka ia kambing, jika tidak ia adalah anjing”[]
Imam berkata “kalau begitu, sembelihlah hewan itu. Jika ia punya kantung makanan pemakan rumput maka ia kambing, jika tidak ia adalah anjing”[]
Bulu itik
Suatu hari, seseorang menghadap imam
Ali dan mengadukan tetangganya yang selalu mengganggu dan mencuri itiknya.
Namun, ia tidak tahu siapa pencurinya. Imam berkata “siang ini, datanglah ke
masjid. Akan kutunjukkan siapa pencurinya”
Imam berkhutbah di masjid dan
berkata “seseorang diantara kalian telah mencuri itik milik tetangganya dan
sekarang berada disini. Bulu itik itu ada diatas kepalanya sekarang”
(maksud beliau, bulu itik itu berada diatas kepala itik)
Imam dengan jeli melihat salah
seorang hadirin mengusap kepala dengan tangannya. Lalu, beliau menyuruh si
pemilik untuk mengambil itiknya dari orang tersebut.[]
Air susu yang berat dan ringan
Dua wanita bersengketa memperebutkan
bayi laki-laki dan perempuan yang masih menyusu. Keduanya saling mengaku bahwa
mereka adalah ibu si bayi laki-laki. Akhirnya, mereka membawa masalah ini
kepada khalifah.
Umat tidak berdaya mengatasi masalah
ini dan berkata “Abul hasan Ali adalah orang yang tepat untuk saat seperti
ini. Di mana dia?”
Seseorang lalu pergi mencari imam
Ali dan membawa beliau ke majelis. Setelah mendengar persengketaan mereka,
beliau menyuruh untuk menyiapkan dua wadah susu. Setelah siap, beliau menimbang
kedua wadah itu dan berkata “berikan tiap wadah ini kepada kedua wanita itu
dan suruh mereka untuk menuangkan air susu kedalamnya”
setelah wadah itu terisi air susu,
imam menimbang keduanya. Ternyata, salah satu dari keduanya lebih berat dari
lainnya. Beliau berkata “Bayi laki-laki ini adalah anak wanita yang air
susunya lebih berat, sedangkan bayi perempuan adalah anak wanita yang susunya
lebih ringan”
“Dalil apakah yang mendasari
keputusanmu ini?” tanya Umar.
Allah berfirman bahwa hak pria dalam
waris dua kali lipat lebih banyak dari hak wanita. Atas dasar ini para tabib
menggunakannya sebagai kriteria menentukan laki-laki dan perempuan”
jawab imam.
Dalam prinsip penciptaan, karena
pria bertanggung jawab mencari nafkah dan berjihad, struktur badannya harus
lebih kuat dan kokoh dari badan wanita. Sebab itu, ASI yang diperuntukkan untuk
bayi laki-laki harus memiliki kadar vitamin yang banyak. Karenanya, ASI untuk
bayi laki-laki lebih berat daripada air susu untuk perempuan.[]
Arti wajhullah
Di zaman kekhalifahan khalifah Abu
Bakr,beberapa rahib menanyakan arti wajhullah (wajah Allah) kepadanya,
namun khalifah Abu Bakr tidak bisa menjawabnya. Maka Salman al-Farisi membawa
mereka menemui imam Ali bin Abi Thalib kwh. Imam berkata “aku akan menjawab
pertanyaan kalian secara praktis”
Imam menyuruh membakar kayu. Saat
api menyala dan membakar kayu itu, beliau bertanya kepada mereka “mana wajah
api ini?”. Mereka menjawab “semua sisi api ini adalah wajahnya”.
Imam Ali berkata “segala sesuatu di dunia ini adalah wajah Allah”.
Beliau lalu membacakan ayat berikut “kemanapun kalian berpaling, maka di
situlah wajah Allah. Semua akan hancur kecuali wajah-Nya (kekuasaan-Nya)”
Saat itu juga, semua rahib memeluk
islam di hadapan imam Ali bin Abi Thalib kwh.
Diambil dari buku ‘kisah-kisah
menakjubkan’ karya Abu fadhl al-hiyari
Hampir Dibunuh
Seorang pemuda yang hampir di bunuh oleh umar Umar bin Al-Khatab, Penyebab pemuda tersebut hendak dibunuh karna ketika orang-orang bertanya kepadanya “apa kabar ?” “bagaimana keadaanmu ?”
Pemuda tersebut menjawab :
...
-saya menyukai fitnah dan tidak menyukai haq
-saya membenarkan yahudi dan nasrani
-saya mengimani apa yang tidak saya lihat dan mengakui apa yang belum diciptaka ALLAH
-saya mempunyai sesuatu di bumi yang tidak ALLAH miliki
-saya shalat tanpa wudhu
Ia hampir di bunuh Umar jika tidak ada penjelasan dari ALI
“Apa yang dikatakannya adalah benar” Kata ALI
Ia menyukai fitnah, maksudnya harta dan anak, sesuai ayat “Sesungguhnya harta dan anak adalah fitnah” >>> At Taghaabun :15, Al Munaafiquun : 9, Al Anfaal :28
Ia membenci haq maksudnya adalah kematian, “Datanglah sakaratul maut dengan haq”(QS.Qaaf:19)
Ia membenarkan yahudi dan nasrani dalam ucapannya yang diabadikan dalam AL-Qur’an, “Dan orang-orang Yahudi berkata: "Orang-orang Nasrani itu tidak mempunyai suatu pegangan", dan orang-orang Nasrani berkata: "Orang-orang Yahudi tidak mempunyai sesuatu pegangan"(QS.Al Baqarah:113)
Ia mempercayai sesuatu yang tidak dilihatnya, yakni ALLAH yang tidak dilihat oleh mata kita
Ia mengakui apa yang belum diciptakan, maksudnya adalah hari kiamat
Ia mengakui apa yang ALLAH tidak miliki, maksudnya istri dan anak.
Ia sholat tidak wudhu, maksudnya shalawat kepada Rasulullah Shallallhu ‘Alaihi wa Sallam. (Azhamatu Al-Imam Ali, Arafat Al-Qasbi Qurun hal 12 )
sumber : "Kecerdasan fuqaha dan kecerdikan khulafa"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar