POPULASI DAN SAMPEL
Makalah ini disusun guna memenuhi
tugas
Mata Kuliah : Metode Penelitian
Kuantitatif
Dosen : Zaenal Hafidhin, M.Ag
Oleh :
Muhammad Abdul Ghofur (1310320005)
Fauzus Sa’adah (1310320016)
PROGRAM
STUDI
PENDIDIKAN
GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
JURURSAN
TARBIYAH
SEKOLAH
TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI KUDUS
2015
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Penelitian
adalah pekerjaan ilmiah yang bermaksud mengungkapkan rahasia ilmu secara
obyektif, dengan dibentengi bukti-bukti yang lengkap dan kokoh. Penelitian
merupakan proses kreatif untuk mengungkapkan suatu gejala melalui cara
tersendiri sehingga diperoleh suatu informasi. Pada dasarnya, informasi
tersebut merupakan jawaban atas masalah-masalah yang dipertanyakan sebelumnya.
Oleh karena itu, penelitian juga dapat dipandang sebagai usaha mencari tahu
tentang berbagai masalah yang dapat merangsang pikiran atau kesadaran
seseorang.
Sebagian
dari kualitas hasil suatu penelitian bergantung pada teknik pengumpulan data
yang digunakan. Pengumpulan data dalam penelitian ilmiah dimaksudkan untuk
memperoleh bahan-bahan yang relevan, akurat, dan reliable. Untuk memperoleh
data seperti itu, peneliti dapat menggunakan metode, teknik, prosedur, dan
alat-alat yang dapat diandalkan. Ketidaktepatan dalam penggunaan intrumen
penelitian tersebut dapat menyebabkan rendahnya kualitas penelitian.
Dalam
penelitian, salah satu bagian dalam langkah-langkah penelitian adalah
menentukan populasi dan sampel penelitian. Seorang peneliti dapat menganalisa
data keseluruhan objek yang diteliti sebagai kumpulan atau komunitas tertentu.
Seorang peneliti juga dapat mengidentifikasi sifat-sifat suatu kumpulan yang
menjadi objek penelitian hanya dengan mengamati dan mempelajari sebagian dari
kumpulan tersebut. Kemudian, peneliti akan mendapatkan metode atau langkah yang
tepat untuk memperoleh keakuratan penelitian dan penganalisaan data terhadap
objek. Untuk itu kami akan mengkaji lebih dalam mengenai populasi dan sampel.
B.
Rumusan Masalah
1.
Apakah yang dimaksud dengan populasi dan jenis-jenisnya?
2.
Apakah yang dimaksud dengan sampel?
3.
Apakah yang dimaksud dengan teknik sampling?
4.
Bagamaimanakah cara untuk menentukan ukuran sampel?
C.
Tujuan Pembuatan Makalah
1.
Mengetahui pengertian populasi dan jenis-jenisnya
2.
Mengetahui pengertian sampel
3.
Mengetahui teknik sampling
4.
Mengetahui
cara untuk menentukan ukuran sampel
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Populasi
Populasi
berasal dari kata bahasa inggris population,
yang berarti jumlah penduduk. Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri
atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.[1]
Nawawi
menyebutkan bahwa populasi adalah keseluruhan objek penelitian yang terdiri
dari manusia, benda-benda, hewan, tumbuh-tumbuhan, gejala-gejala, nilai tes,
atau peristiwa-peristiwa sebagai sumber data yang memiliki karaktersitik
tertentu di dalam suatu penelitian. Sedangkan Riduwan mengatakan bahwa populasi
adalah keseluruhan dari karakteristik atau unit hasil pengukuran menjadi objek
penelitian.
Dari
beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa populasi merupakan objek atau
subjek yang berada pada suatu wilayah dan memenuhi syarat-syarat tertentu
berkaitan dengan masalah penelitian.
Kaitannya dengan batasan tersebut, populasi dapat dibedakan berikut ini
:
1.
Populasi teoritis (Theoritical
Population), yakni sejumlah populasi yang batas-batasnya ditetapkan secara kualitatif.
Kemudian agar hasil penelitian berlaku juga bagi populasi yang lebih luas, makadi
tetapkan terdiri dari guru; berumur 25 tahun sampai 40 tahun, program S1, jalur
tesis, dll.
2.
Populasi yang tersedia (Accessible
population), yakni sejumlah populasi yang secara kuantitatif dapat dinyatakan
dengan tegas. Misalnya, guru sebanyak 250 di kota Bandung terdiri dari guru
yang memiliki karakteristik yang telah ditetapkan dalam populasi teoritis.
Bedasarkan
sifatnya, populasi dapat digolongkan menjadi populasi homogen dan populasi
yaitu :
1.
Populasi homogen adalah sumber data yang unsurnya memiliki sifat yang
sama sehingga tidak perlu mempersoalkan
jumlahnya secara kuantitatif.
2.
Populasi heterogen adalah sumber data yang unsurnya memiliki sifat atau
keadaan yang berbeda (bervariasi) sehingga perlu ditetapkan batas- batasnya,
baik secara kualiatif maupun kuantitatif.
B.
Sampel
Sampel
adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Bila
populasi besar, dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada
pupulasi, misalnya karena keterbatasan dana, tenaga dan waktu, maka peneliti
daapat menuggunakan sampel yang diambil dari populasi itu, dan kesimpulannya
akan diberlakukan untuk populasi. Untuk itu sampel yang diambil dari populasi
betul-betul representatif (mewakili).
Adapun
alasan-alasan penelitian dilakukan dengan mempergunakan sampel beikut ini:
1. Ukuran populasi
2. Masalah biaya
3. Masalah waktu
4. Percobaan yang sifatnya merusak
5. Masalah ketelitian
6. Masalah ekonomis
Menurut
Narbuko & Abu petunjuk-petunjuk untuk mengambil sampel :
1.
Daerah generalisasi
2.
Pengesahan sifat-sifat populasi dan ketegasan batas-batasnya
3.
Sumber-sumber informasi tentang populasi
4.
Menetapkan besar kecilnya sampel
5.
Menetapkan teknik sampling
Keuntungan
menggunakan sampel yaitu
1. Memudahkan peneliti untuk meneliti jumlah objek
lebih sedikit dibandingkan dengan menggunakan populasi
2. Penelitian lebih efesien (dalam arti menghemat
uang, waktu dan tenaga).
3. Lebih teliti dan cermat dalam pengumpulan data
artinya jia subjeknya banyak dikhawtirkan adanya bahaya bias dari orang yang
mengumpulkan data, karena sering dialami oleh staf bagian pengumpulan data mengalami kelelahan
sehingga pencatatan data tidak akurat.
C.
Teknik Sampling
Teknik
sampling adalah cara untuk menentukan sampel yang jumlahnya sesuai dengan
ukuran sampel yang akan dijadikan sumber data sebenarnya, dengan memperhatikan
sifat-sifat dan penyebaran populasi agar diperoleh sampel yang representatif.
Secara umum, ada dua jenis teknik pengambilan sampel yaitu, sampel acak atau random sampling/probability sampling dan
sampel tidak acak atau nonrandom
samping/nonprobability sampling.
1.
Random sampling
adalah
cara pengambilan sampel yang memberikan kesempatan yang sama untuk diambil
kepada setiap elemen populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel.
a)
Simple Random Sampling atau Sampel Acak Sederhana
Teknik untuk mendapatkan sampel yang langsung
dilakukan pada unit sampling. Dengan demikian setiap unsur populasi harus
mempunyai kesempatan sama untuk bisa dipilih menjadi sampel. Cara demikian
digunakan apabila elemen populasi dianggap homogen.
b)
Proportionate Stratified Random
Sampling atau Sampel Acak Distratifikasikan
Teknik ini biasa digunakan pada populasi yang
mempunyai susunan bertingkat atau berlapis-lapis (heterogen). Misalnya madrasah,
terdapat beberapa tingkatan kelas. Jika tingkatan dalam populasi diperhatikan,
mula-mula harus dipastikan strata yang ada, kemudian tiap strata diwakili
sampel penelitian.
c)
Disproportionate Stratified Random Sampling
Teknik ini digunakan untuk menentukan jumlah
sampel, bila populasi berstrata tetapi kurang proporsional. Misalnya guru dari madrasah
tertentu dengan elemen populasi sebanyak 30 mempunyai; 1 orang lulusan S3, 3
orang lulusan S2, 26 orang S1, maka 1 orang lulusan S3 dan 3 orang S2 itu
diambil semuanya sebagai sampel. Karena dua kelompok ini terlalu kecil bila dibandingkan
dengan kelompok S1.
d)
Cluster Sampling atau Area Sampel
Teknik ini digunakan jika populasi tidak
terdiri dari individu-individu, melainkan terdiri dari kelompok atau cluster. Dan
juga teknik ini digunakan bila obyek yang diteliti sangat luas. Misalnya,
penelitian dilakukan terhadap populasi santri pesantren di suatu propinsi.
Untuk menentukan santri mana yang akan dijadikan sumber data, maka pengambilan
sampelnya berdasarkan daerah populasi yang telah ditetapkan.
2.
Nonprobability/Nonrandom Sampling atau Sampel Tidak Acak
Nonprobability
sampling adalah teknik pengambilan sampel yang tidak memberi peluang/
kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi
sampel. Tidak semua unsur atau elemen populasi mempunyai kesempatan sama untuk
bisa dipilih menjadi sampel. Unsur populasi yang terpilih menjadi sampel bisa disebabkan
karena kebetulan atau karena faktor lain yang sebelumnya sudah direncanakan
oleh peneliti. Teknik sampel ini meliputi sampling sistematis, kuota,
aksidental, purporsive, jenuh, dan snowball.
a)
Sampling Sistematis
Sampling sistematis adalah teknik pengambilan
sample berdasarkan urutan dari anggota populasi yang telah diberi nomor urut. Misal
suatu populasi beranggotakan 200 orang maka mereka diberikan nomor urut dari 1
sampai 200.
b)
Sampling kuota
Sampling kuota adalah teknik untuk menentukan
sampel dari populasi yang mempunyai ciri-ciri tertentu sampai jumlah (kuota)
yang diinginkan. Misal peniliti ingin meneliti tingkat kepuasan mahasiswa
terhadap kinerja dosen dengan sampel sebanyak 100 orang.
c)
Sampling insidental
Sampling insidental adalah teknik penentuan
sampel berdasarkan kebetulan yaitu siapa saja yang secara kebetulan/ insidental
bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel, bila dipandang orang
yang kebetulan ditemui itu cocok sebagai sumber data.
d)
Sampling Purporsive
Sampling purporsive adalah teknik penentuan
sampel dengan pertimbangan tertentu. Sampel ini lebih cocok digunakan untuk penelitian
kualitatif.
e)
Sampling jenuh
Sampling jenuh adalah teknik penentuan sampel
bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel. Hal ini sering dilakukan
bila jumlah populasi relatif kecil, kurang dari 11 orang, atau penelitian yang
ingin membuat generalisasi dengan kesalahan yang sangat kecil.
f)
Sampling Snowball
Sampling Snowball
adalah teknik penentuan sampel yang mla-mula jumlahnya kecil, kemudian
membesar. Misal mula-mula peneliti mengambil sampel orang, karena dirasa belum
cukup, maka ditambah dengan sampel yang lain.
D.
Menentukan Ukuran Sampel
Jumlah
ukuran sampel sering dinyatakan dengan ukuran sampel. Jumlah sampel yang
diharapkan 100% mewakili populasi adalah sama dengan jumlah anggota populasi itu
sendiri. Jadi bila jumlah populasi 1000 dan hasil penelelitian itu akan
diberlakukan untuk 1000 orang tersebut tanpa ada kesalahan, maka jumlah sampel
yang diambil sama dengan jumlah populasi tersebut yaitu 1000 orang. Makin besar
jumlah mendekati populasi, maka peluang kesalahan generalisasi semakin kecil
dan sebaliknya makin kecil jumlah sampel menjauhi populasi, makin besar
kesalahan generalisasi (diberlakukan umum).[2]
Roscoe
(1975) yang dikutip Uma Sekaran (2006) memberikan acuan umum untuk menentukan
ukuran sampel :[3]
1. Ukuran sampel lebih dari 30 dan
kurang dari 500 adalah tepat untuk kebanyakan penelitian
2. Jika sampel dipecah ke dalam
subsampel (pria/wanita, junior/senior, dan sebagainya), ukuran sampel minimum
30 untuk tiap kategori adalah tepat
3. Dalam penelitian mutivariate
(termasuk analisis regresi berganda), ukuran sampel sebaiknya 10x lebih besar
dari jumlah variabel dalam penelitian
4. Untuk penelitian eksperimental
sederhana dengan kontrol eskperimen yang ketat, penelitian yang sukses adalah
mungkin dengan ukuran sampel kecil antara 10 sampai dengan 20
Rumus
untuk menentukan jumlah sampel via tabel Issac dan Michael
s
=
dengan dk = 1, taraf kesalahan bisa 1%, 5%,
10%.
P = Q = 0,5. d = 0,05.c s= jumlah sampel
Berdasarkan
rumus tersebut dapat dihitung jumlah sampel dari populasi mulai dari 10 sampai
dengan 1.000.000. dengan asumsi semakin besar ukuran sampel semakin kecil taraf
kesalahan. Sebagai contoh: untuk populasi 1000, untuk taraf kesalahan 1%,
jumlah sampelnya = 399; untuk taraf kesalahan 5% jumlah sampelnya = 258.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan pada Bab II, dapat
ditarik kesimpulan bahwa:
a)
Populasi adalah seluruh data yang menjadi perhatian kita dalam suatu
ruang lingkup dan waktu yang kita tentukan.
b)
Berdasarkan sifatnya populasi dibagi menjadi dua yaitu populasi homogen
dan heterogen
c)
Sampel adalah bagian yang mewaili keseluruhan anggota dari populasi.
d)
Alasan penelitian menggunakan sampel adalah:
Ukuran populasi, Masalah biaya, Masalah waktu,
Percobaan yang sifatnya merusak,mMasalah ketelitian,dan Masalah ekonomis
e)
Teknik sampling adalah cara untuk menentukan sampel yang jumlahnya
sesuai dengan ukuran sampel yang akan dijadikan sumber data sebenarnya, dengan
memperhatikan sifat-sifat dan penyebaran populasi agar diperoleh sampel yang
representatif.
f)
Teknik-teknik yang di gunakan dalam pengambilan sampel
1.
Probability/Random Sampling
2.
Nonprobability/Nonrandom Sampling atau Sampel Tidak Acak
DAFTAR PUSTAKA
Alma, Buchari. Belajar Mudah Penelitian. 2009. Bandung: Alfabeta
Basrah, Hendriyadi. https://teorionline.wordpress.com/2010/01/24/populasi-dan-sampel/. Akses
tanggal 1 Oktober 2015
Narbuko, Cholid dan Abu Achamadi. 2013. Metodologi Penelitian. Jakarta: PT Bumi
Aksara
Sholihin. http://lihinsholihin24.blogspot.co.id/2014/05/makalah-populasi-dan-sampel.html.
Akses tanggal 1 Oktober 2015
Sugiyono. Metode
Penelitian Pendidikan. 2006. Bandung: Alfabeta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar