Minggu, 03 Februari 2019

My Pertamina


Sejak dua bulan terakhir aku rajin meminta print out struk saat mengisi bbm di spbu. Hal itu bermula di spbu tanggulangin. Ketika itu petugas menawarkan untuk memindai struk pengisian bbm. Aku tanya buat apa hingga kemudian aku diarahkan menuju stand khusus di dekat pintu masuk.

Di sana ada Mbak-mbak yang cantik lagi sabar menjelaskan apa itu my pertamina dan bagaimana cara memanfaatkannya. My pertamina merupakan aplikasi android dari PT pertamina yang berisi berbagai promo menarik seperti mobile cash, event, poin, dan undian. Ada juga petunjuk lokasi spbu terdekat. Sayang, lokasi jomblo terdekat ga ada.

Dari sekian fitur itu, aku lebih condong pada kupon undian Berkah Energi. Tiap pelanggan memiliki kesempatan untuk meraih hadiah mobil, motor, dan umroh. Maka dari itu di samping ngalap berkah, Sebagai handai taulan yang hina dan penuh angan-angan tiada salah jika aku mengadu peruntungan dari undian ini.

Gimana lagi, siapa sih aku? Harta tak punya nasab biasa-biasa saja. Mau jadi TKI aku tak kuat mau ikut judi takut dilaknat. Apalagi jadi begal, tampang sekalem aku mana ada yang takut? Tak ada seekorpun lalat yang takut padaku hingga sering hinggap di badanku kapanpun mereka mau. Yah.. Akhirnya nyari Lotre yang halal aja deh. Lagi pula toh aku beli bensin dan memanfaatkannya, bukan semata mempertaruhkan duit. Ya kan.

Rencananya sih kalau dapat hadiah mobil keren itu ga pake lama akan aku segera urus dokumen resminya demi kemudahan penjualannya. TAK DOL. diskon 30% lah. Lah gimana, untuk pegawai serabutan macam aku mana perlu mobil. Mending aku tukar duit buat berangkatin umroh orangtua, buka distro di kampung, dan tentunya RABI. Doain ya temen-temen.

Hingga sekarang poinku sudah sampai ratusan. Masih kurang buanyak melihat peta persaingan yang begiti ketat seketat celanaku. Celanaku nomor 30 perutku 32. Tu kan, ketat. Ya peluang dapat mobil atau motor anggap saja 0,0000000000000000.....1%. Lha wong saingannya masyarakat se indonesia raya. Kalau dibanding dengan sopir bus malam atau agen pom mini ya gada apa-apanya aku tu.

Tiap seliter pertalite dihargai 1 kupon, seliter pertamax 6 kupon, dan pertamax turbo 15 kupon. Setelah kupikir, kutimbang, dan kutakar dengan timbangan posyandu, gada salahnya bila sekali-kali aku beli pertamax atau yang turbo. Gada alasan lain selain ngarep kuponnya. Lha wong selisihnya lumayan banget.

Begitupun aku bela-belain beli pertamax atau turbo beberapa liter, ternyata struk yang diberikan beberapa SPBU tak dapat dipindai. Hawanya itu lho kudu jungkel jempalikan. Kenapa pemilik SPBU itu tega meruntuhkan semangat perjuanganku membahagiakan orangtua. Dan rabiku.

Hmm setelah ku amati dengan seksama, ternyata memang model struknya berbeza. Struk normal kertasnya butek 60 gsm dengan font courier new dan bertinta ungu. Sementara yang upnormal memakai kertas glossy font calibri bertinta hitam. Udah.. Iyain aja.. Hanya orang desain yang paham jenis font 😂

Pada prinsipnya keduanya sama dan sah digunakan untuk laporan keuangan. Hanya saja pada struk normal tertera detik waktu pengisian sedangkan struk upnormal tidak. Sesimpel itu, Rodhiyah.

Tapi kau lihat bersama efeknya luar biawak. Di situ kadang aku merasa terzalimi 🙄. Perlu kiranya pengelola spbu untuk memperhatikan hal itu. Agar kaum pemimpi[n] seperti saya ini punya peluang yang lebih baik dalan menyongsong dunia perundianan.

Okeh.. Gitu aja.. Begitulah curahan hati seorang yang hijrah.. Dari pengantri premium ke pengantri pertalite sesekali pertamax dan pertamax turbo. Satu pesanku buat pengelola spbu. Berilah struk pengisian bbm kepada konsumen meskipun tanpa diminta sebagaimana kasir indomei dan alfamei melakukannya. Dan satu pesanku buat para konsumen bbm, setelah kalian mendapatkan strukmu, berikanlah kepadaku. Aku bantu kau untuk memindainya. Di hp ku. #berkahenergi #mypertamina #pertamina