Kamis, 21 Oktober 2021

KENAPA HARUS AKU?


Saat tertimpa musibah yang berat mungkin kita akan berteriak dan menangis terisak. Hawanya kudu marah tapi tak tahu kepada siapa. Sayup-sayup menundukkan kepala mengadu Tuhan. Ya Allah.. "Apa yang terjadi kepadaku. Kenapa harus aku.. What's wrong with me?"

Kita berpikir lama mencari-cari kekurangan diri. Apa salahku apa salah ibuku hidupku dirundung pilu. teeeettt… Wali! Ketemu.. Nah itu. Tapi diri ini masih saja tidak terima dengan ujian yang Tuhan berikan. "Kenawhy ya Awloh.. Kenawhy… 


Dan jawaban dr pertanyaan itu adl.. TERSERAH GUSTI ALLAH. Mau Dia kasih beban ringan, sedang, berat, berat banget, spesial pakai telor.. Itu semua adl MUTLAK KEHENDAK ALLAH. Dia yang menciptakan kita dr janin hingga terlahir ke dunia, komplit dengan paket nasib, umur, jodoh, dan segala kelengkapannya khoirihi wa syarrihi. Lalu kenapa kita yang protes. Kita ini siapa? Kok mau nyaingi Sang Pencipta. 


"Tapi kenapa harus aku? Aku tak sanggup. Ini tidak adil". Kesalahan kita adalah menakar keadilan Tuhan dengan keadilan versi manusia. Hal ini yang membuat kita tidak puas dengan ketentuannya. Maka yg terjadi adlah ketiadaan pasrah, keraguan, bahkan su'uzhon. naudzubillah. Ampuni kami ya Allah. 


Saat kita diberi kenikmatan, kita tak pernah protes. "Yarob.. Aku kok sukses dan kaya raya.. Sedang Mbah itu miskin. Aku ingin tukar nasib Yarob". Nggak kan? 


Kita milih-milih dalam urusan takdir atau nasib. Yang kita sukai kita syukuri yang tidak kita sukai kita ratapi. Btw saya jadi ingat kisah kesabaran Nabi Ayyub. Dari harta, keluarga, kesehatan bahkan lingkungan, semuanya "disita" Allah. 


Iblis ingin mengetahui keteguhan hati Nabi Ayyub sehingga Allah menimpakan ujian yang begitu berat. Harta habis, anak mati, tubuh penyakitan, diusir warga, bahkan istri beliau pergi. Semono ugo, Nabi Ayyub tetap kuat dan yoh iso yoh.


"Tapi kan beliau Nabi". Ya.. Gimana ya.. Pengene sih tak contoke tanggaku betapa sabarnya wak Tukiman. Tapi dapuranmu kakehan protes cangkeman rak mari-mari. 


Ya iya beliau nabi. Nabinya (kekasihnya) saja diuji apalagi kita.. Siapa kita.. Apa daya kita nolak.. Ikuti saja alur kisah hidupmu.. Entah bagaimana dan siapa akar masalah ini.. Nasir sudah jadi tukang bubur (Sayang belum naik haji). Syukuri, nikmati, dan sabar. Meski di mata orang-orang kau adl manusia yang menderita. Tapi di mata penghuni surga kau tetep aja manusia yang sengsara 😭. 


Tapi di surga kan ga ada sengsara. Bahagia tok isine. Sengsaranya di dunia aja gaes. 

"Ah.. Koyo tahu ning surgo". 


Babagan iman cen angel, gaes. Adegan berbahaya perlu pendampingan profesional. 


Memgutip hadits Rosulullah Saw

Dari Shuhaib bin Sinan radhiallahu’anhu dia berkata, Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda:


عجبًا لأمرِ المؤمنِ . إن أمرَه كلَّه خيرٌ . وليس ذاك لأحدٍ إلا للمؤمنِ . إن أصابته سراءُ شكرَ . فكان خيرًا له . وإن أصابته ضراءُ صبر . فكان خيرًا له


“Alangkah mengagumkan keadaan orang yang beriman, karena semua keadaannya (membawa) kebaikan (untuk dirinya), dan ini hanya ada pada seorang mukmin; jika dia mendapatkan kesenangan dia akan bersyukur, maka itu adalah kebaikan baginya, dan jika dia ditimpa kesusahan dia akan bersabar, maka itu adalah kebaikan baginya”


Kita ketahui bahwa Sabar dan syukur itu sepaket. Allah berfirman di surt Asy Syuro 42:33

 إِنَّ فِي ذَٰلِكَ لَآيَاتٍ لِكُلِّ صَبَّارٍ شَكُورٍ 

Sungguh, pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allâh) bagi orang yang selalu bersabar dan banyak bersyukur.  


Jadi.. Sebagai seorang mukmin hendaknya kita selalu berprasangka baik kepada Allah. Menerima segala keputusannya.. Khoirihi wa syarrihi. Hadapi dunia dengan tenang. Tuhan bersama hambanya yang bersabar dan ndrengas-ndrenges.