Sabtu, 09 November 2019

Apakah Dunia Terasa Membosankan

Apakah dunia terasa membosankan?
Oleh Ghofur Dzulhikam

Ada banyak penolakan dan pedih yang dialami. Orang-orang hanya berlalu lalang memandang apa. Beberapa mencoba menyapa. Tapi lain. Ku rasa mereka hanya berbasa-basi hanya sekedar ingin tahu apa masalahku. Sehingga ia merekam dengar untuk diceritakan kembali sebagai bahan ghibah tempo hari.

Ah. Rumah tak lagi ramah. Dengan rutinitas kaku dan membelenggu. Padahal, aku biasa melakukannya. Teman tak lagi menjadi taman yang menyenangkan untuk bermain. Mereka tak lagi dapat menghibur. Atau aku kehilangan selera bercengkrama. Bahkan ketika aku tertawa, aku hanya menyenangkannya yang sudah berusaha. Aku sempat heran. Siapa sih yang sebenarnya butuh dihibur.

Atau aku lari menjauh dengan bertemu orang asing. Membicarakan hal baru dan menemukan cerita yang belum aku tahu. Barangkali aku dapat mengusir bosan yang pelik ini.

Hingga aku bisa tertawa lepas haha-haha. Hingga aku bisa membuka mata lebar melihat mataku berbinar di cermin. Aku hidup. Bangkit dari hari yang redup.

Membuka asa merajut masa depan berpikir apa besok aku lakukan. Mimpi. Bermimpi menjadi orang yang bahagia seutuhnya. Bebas dari carut-marut waktu lalu yang semrawut.

Dan aku tak tahu siapa yang memulainya. Kotak pandora tiba-tiba terbuka. Sesuatu mengikat kakiku menarik ke masa lalu. Bosan. Aku bosan lagi. Aku tertawan dalam penjara yang sama. Terperangkap dalam jerat alam pikiran.

Bunga yang ku tanam hingga mekar mewangi kini tak lagi aku sudi temui. Ku biarkan kering dan layu, mati ditelan waktu. Jangan salahkan aku. Salahkan saja langit yang tak mau turunkan hujan.

Aku bosan. Ku kira akhir-akhir ini dunia terasa membosankan. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar