Selasa, 27 Januari 2015

JEJAK KE GUNUNGKIDUL



Pak Alvin

 Kamis pukul 01.30 WIB kami berempat cabut dari Demak. Bayangan perjalanan malam yang menyenangkan hilir mudik di atas kepalaku. Si Kantuk sama sekali tidak berani unjuk gigi ke permukaan. Mungkin dia malu dengan bejubelnya isi tas yang kubawa. Ada baju, kaos, pants, dan beberapa make up, (Ciye.. kondangan cyin..). Nggak kok. Cuma sabun pembersih muka.

Mampir ke POM Bensin tengah malam. Tempat itu paling menyala di antara bangunan-bangunan sekelilingnya. Oh ternyata listrik padam. Asyik juga ngisi bensin tengah malam. Gak ada antrian J. Setelahnya tourpun capcus berlanjut.

Kami sepakat meluncur dengan kecepatan maksimal 60 Km/jam saja. Nyantai menikmati bau aspal dini hari. Jalanan sepi sunyi, 180 derajat terbalik dengan kondisi di waktu pagi dan petang. Dimana para pekerja berlalu lalang berangkat pulang mencari sesuap nasi. Padat merayap, macet, panas, dan gerah.

Kamis, 15 Januari 2015

Filosofi Hiu dalam Kehidupan




Untuk masakan Jepang, kita tahu bahwa ikan salmon akan lebih enak untuk dinikmati jika ikan tersebut masih dalam keadaan hidup saat hendak diolah untuk disajikan. Jauh lebih nikmat dibandingkan dengan ikan salmon yg sudah diawetkan dengan es.
Itu sebabnya para nelayan selalu memasukkan salmon tangkapannya ke suatu kolam buatan agar dlm perjalanan menuju daratan salmon-salmon tersebut tetap hidup. Meski demikian pada kenyataannya banyak salmon yang mati di kolam buatan tersebut.
Bagaimana cara mereka menyiasatinya?
Para nelayan itu memasukkan seekor hiu kecil dikolam tersebut. Ajaib!!
Hiu kecil tersebut "memaksa" salmon-salmon itu terus bergerak agar jangan sampai dimangsa.
Akibatnya jumlah salmon yg mati justru menjadi sangat sedikit!!
Diam membuat kita mati!
Bergerak membuat kita hidup!!
Apa yg membuat kita diam??
Saat tidak ada masalah dalam hidup dan saat kita berada dalam zona nyaman.
Situasi seperti ini kerap membuat kita terlena.
Begitu terlenanya sehingga kita tdk sadar bahwa kita telah mati!!
Ironis, bukan?
Apa yg membuat kita bergerak?
Masalah.. Tekanan Hidup.. dan Tekanan Kerja..
Saat masalah datang secara otomatis naluri kita membuat kita bergerak aktif dan berusaha mengatasi semua pergumulan hidup itu.
Tidak hanya itu, kita menjadi kreatif, dan potensi diri kitapun menjadi berkembang luar biasa.
Ingatlah bahwa kita akan bisa belajar banyak dlm hidup ini bukan pada saat keadaan nyaman, tapi justru pada saat kita menghadapi badai hidup..
Itu sebabnya syukurilah "hiu kecil" yang terus memaksa kita untuk bergerak dan tetap survive.
Masalah hidup adalah baik, karena itulah yg membuat kita terus bergerak. Hiu-hiu kecil itu bisa diumpamakan siapa dan apa saja dalam hidup kita.
Jangan jatuh walaupun kita dijatuhkan oleh orang lain. Justru efeknya bisa membuat kita bangkit menjadi luar biasa.

Kamis, 01 Januari 2015

NAIK GUNUNG, KAPOK ATAU CANDU


Tim LDK MTs TU Wedung
Cuaca mendung menyambut pagi menyembunyikan sang mentari. Awan seakan menguji semangat kami yang akan menuju puncak acara LDK Osis MTs Tarbiyatul Ulum Wedung. Setelah seminggu yang lalu dilaksanakan di madrasah, kini kami akan melanjutkannya di Camping Ground Nglimut Limbangan Kendal. Letaknya dekat perbatasan antara Kabupaten Kendal dan Kota Semarang.

Semula kami berjumlah 67 orang berencana berangkat dari Wedung menaiki truk, sayangnya, perkiraan meleset, truk tak muat sehingga beberapa orang menggunakan motor dan mobil. Setelah cek barang, berbaris dan berdoa bersama, tim cabut dari lokasi pukul 8.00 WIB. Mengusir jauh kebosanan dan kepenantan, sepanjang perjalanan kami isi dengan bernyanyi, berbalas pantun, tertawa bersama, dan ngobrol ngalor-ngidul satu sama lain. Yah, walaupun beberapa anak akhirnya mabuk juga.. huwek-huwek gitu lah.. Teman-teman lainnya tak tinggal diam. Kita saling membantu dan menjaga. Ada yang mijitin, ngipasin, dan doain. Hehehe.