Senin, 11 Juni 2018

Analisis konflik miskomunikasi antara yu isma dan yi sutris pada kegiatan bukber 2018


Oleh: Ghofur
Disklaimer: tulisan ini dibuat secara objektif. Insyaallah.
BAB I :PENDAHULUAN
A. Latar Belakang masalah
Yah, namanya juga manusia. Dalam menyampaikan pesan kadang terpeleset lidah atau gagal memilih diksi yang tepat. Begitu pula, kadang penerima pesan kurang siap menerima pesan tersebut atau juga gagal memahami maksud dari informasi yang dimaksud. Hal itu lumrah dan umum terjadi masyarakat. Karena komunikasi memang ungkapan hati. Bahasa lisan memang terlalu sempit untuk menjangkau makna yang diinginkan.
Adanya konflik antara yu Isma dan Yi Sutris membuat saya prihatin. Saya takut hal ini berlarut-larut sehingga tak jua muncul pelurusan dan islah. Saya dan teman-teman penyimak rentetan pesan wa grup turut mak tratap kalau-kalau kapal mungil bernama pgmi lk 2013 tenggelam gara-gara bocor kecil yang tak jua ditambal.

Maka dari itu penulis bermaksud membuat paper yang berjudul Analisis konflik miskomunikasi antara yu isma dan yi sutris pada kegiatan bukber 2018.
B. Rumusan masalah
1. bagaimana awal mula perselisihan antara yu isma dan yi sutris?
2. bagaimana pemecahan masalah tersebut?
***
BAB II: PEMBAHASAN
A. Landasan Teori
1. Komunitas
Fitrah manusia adalah berkumpul dengan manusia lainnya. Seperti kata mbah Aris bahwa manusia merupakan zoon politicon atau makhluk sosial. Pada dasarnya manusia adalah makhluk yang ingin selalu bergaul dengan berkumpul dengan manusia, sehingga jadi makhluk yang bermasyarakat. Dalam masyarakat tersebut pastilah diawali dengan grup-grup atau kelompok-kelompok kecil yang sering disebut komunitas. Ada berbagai macam komunitas dalam struktur masyarakat kita. Ada komunitas berdasarakan pekerjaan seperti persatuan penjual kojek colo, persatuan pegawai potokopi, dll. Adapula komunitas berdasarkan hobi seperti wedung bersepeda, demak love bird, dll.
Lazimnya komunitas atau organisasi, mereka pasti bertujuan menjaga eksistensinya. Begitu pula dengan PGMI-LK 2013, ia juga berharap dapat bertahan hingga para anggotanya tua dan menimang cucu. Dan kalau perlu, komunitas ini bisa dilanjutkan oleh anak cucunya. Namun, eksistensi komunitas tak lain bergantung pada anggota itu sendiri. Apabila anggota semangat mengikuti acara yang telah disepakati, maka insyaallah, cucu kita akan menikmati. Namun sebaliknya apabila anggota tidak bersemangat menghidupkan kegiatan, nggak usah nunggu cucu deh, besok kita juga bubar. Amit-amit jabang bayi.
Dari situ dapat kita lihat bahwa kehadiran anggota sangat penting dalam upaya menjaga eksistensi sebuah komunitas. Karena eh karena kalau sudah tiada baru terasa bahwa kehadiranmu sungguh berharga.
2. Persaudaraan
Rasulullah SAW bersabda, “Tidaklah seseorang dari kalian sempurna imannya, sampai ia mencintai untuk saudaranya sesuatu yang ia cintai untuk dirinya”.
Dari hadits tersebut dapat kita dapati bahwa cinta merupakan dasar dari sebuah persaudaraan. Ketika cinta dan persaudaraan telah kuat, maka sempurnalah iman seseorang. Rasul mengajarkan kita bahwa dalam bersosial kita perlu mengedepankan rasa cinta dan kasih terhadap sesama. Adapun bentuk-bentuk cinta tersebut antara lain: menegur-menyapa, saling memberi hadiah dan THR, membantu tugas skripsinya, memberi semangat, termasuk memberi nasehat. Adalagi yang bentuk cinta dalam hati yang kasat mata seperti berhusnuzzhon, bersabar, saling mendoakan, dll.
Menurut hemat penulis, apabila iman tumbuh karena cinta, maka cinta tumbuh karena husnuzzhon. Pikiran baik akan memunculkan keikhlasan, kesabaran, dan mendorong perilaku baik lainnya. Maka dari itu, dalam menyikapi permasalahan, perlulah diselipkan rasa husnuzzhon sebagai pengingat akan sendi-sendi persaudaraan.
***
B. Kronologi awal mula perselisihan antara yu isma dan yi sutris
1.      Rabu, 6 Juni sekiranya pukul 18 .00, yi sutris melempar ajakan untuk bukber.
2.      Disepakati bahwa bukber hari selasa, 11 juni di payaman
3.      Sampai rabu dini hari, yang turut komen adalah sarep, fauzus, azizah, fara, dedi, sutris, ghofur, rohmah
4.      Adapun yang memastikan diri ikut adalah sarep, fauzus, azizah, fara, sutris, ghofur, leli, hidayah,
5.      Sutris menanyakan rohmah, dedi, novi, isma, nengseh, sapii, pak rus, topik, dan pak alvin, ikut acara bukber atau tidak. Namun tidak ada respon dari yang dimaksud.
6.      Kamis, 7 juni sekiranya pukul 18.00, yi sutris merilis daftar peserta bukber yaitu sarep, fauzus, azizah, fara, sutris, ghofur, leli, hidayah, nengseh dan pak rus
7.      Senin, 10 Juni sutris menyatakan tempat bukber pindah di seroja
8.      Dilanjut sarep menyatakan hari bukber pindah (diajukan) menjadi hari Selasa, 11 juni
9.      Isma menolak dengan merinci alasannya yang masuk akal juga, sedangkan dia belum memastikan diri ikut
10.  Sarep menanyakan kepada isma apakah ia ikut?
11.  Isma menolak dengan alasan sudah pernah kesana (seroja)
12.  Sutris meminta saran isma, maunya di mana dilanjutkan dengan peringatan bahwa (sutris menganggap) isma sering absen pertemuan komunitas sehingga dikhawatirkan teman2 tidak datang di acara pernikahan isma
13.  Sutris menyatakan bahwa yang sering absen ikut kegiatan tsb adalah rohmah, isma, dan sapii
14.  Isma menanggapi bahwa dia baru 2x nggak ikut
15.  Isma menyatakan, Kehadiran nikahan itu bukan suatu paksaan tp suatu keikhlasan dan doa restu...aq kmren sdh chat mb azizah yg punya gawe knp alesan q
16.  Sutris menyatakan, Safari home kuwi mung bagian kecil dr simbol loyalitas saja.
17.  Isma menyatakan, kebaikan sebanyak apapun akan hilang jk qt pny 1 kesalahan kecil
18.  Isma menyatakan, Aq sll hadir acara apapun selagi itu aq bs..aq jauh2 dr pati klo aq dikudus aq usahakan bs hadir
19.  Sutris menyatakan, Aku anane gelem  ngelingke to mbak, iku sebab q nganggep sampean kabeh iku dulurku. Terlepas dri ngelingke ku iku bener opo gak, yo palingan akeh g benere sih, wong aku iki bodoh kog ya. Hahaha. Coba q nganggep sampean kabeh iki wong liyo, ya g bakalan q ngelingke
20.  Sutris menyatakan, Ya monggo di korek dwe ae. Q ya sungkan mbak, pean iki ws gede kog ya
21.  Isma menyatakan, Semakin dewasa kita semakin lapang hati qt dan gx iri2an.. @Sutrisno  gx datang kerumahq pas safarihome jg aq gx ngiri...bhkan aq doain teman2 yg gx ikut mngkn ada acara acaranya cpat selesai dan selamat di perjalanan. Alhamdulillah klo teman2 bs datang smw disyukuri tp klo ada yg tdk bs qt bs bercermin dr pribadi qt seandainy ada di posisi itu
22.  Sutris menyatakan, intuisi hatiku mngkin terlalu dalam ya, hingga salah persepsi gini. Oke mbak isma, oke kaji rohmah. Monggo lah, bertindak atau bersikap sebagaimana yg anda anda kehendaki saja. Aku bocahmu ..
23.  Sampai dengan selasa, 11 Juni sekiranya pukul 6.00 peserta bukber yaitu sarep, fauzus, azizah, fara, sutris, ghofur, hidayah, nengseh, pak rus, dan rohmah bila tidak uzur
BAB III: ANALISIS
A. Analisis Konflik Yu Isma dan Yi Sutris
Pada peristiwa no. 7 dan 11 terjadi dialog perihal seroja sebagai tempat bukber. Isma menolak dengan merinci alasan rasional. Sedangkan dia belum memastikan diri ikut. Oke, kita anggap itu sebagai saran. Dan ketika sarep bertanya keikutsertaannya, ia menolak dengan alasan pernah kesana.
Pertama, Apa yang dilakukan Isma adalah benar dengan memberi saran agar berhati-hati memilih tempat makan. Namun, penolakan isma untuk tidak ikut acara dengan alasan “sudah pernah kesana” adalah tidak dibenarkan. Karena hal tersebut sangatlah remeh dan tidak tepat untuk dijadikan alasan. Kalau toh dia menolak tempat, bisa saja ia usul tempat yang lain. Atau kalau dia berhalangan, ia cukup menyampaikan maaf sedari awal. Bukan menjadikan tempat makan sebagai alasan dia tidak ikut. Ungkapan isma tentu menyinggung pembuat acara (sutris dan sarep) yang dianggap gagal memilih tempat sehingga tidak memuaskan.
Pada peristiwa 12-13, sutris meminta isma mencarikan tempat pengganti. Dan mengingatkan isma agar ikut acara disertai semacam warning, kalau-kalau isma mendapat karma akibat ketidakhadirannya
Kita paham keinginan kuat sutris untuk mengajak teman-teman ikut. Tapi cara dia mengingatkan amatlah tidak tepat. Sutris terkesan memojokkan isma dengan karma yang ia sampaikan. Terlepas apapun alasan ketidakhadiran isma, tidak patut sutris mengecap isma sedemikian sehingga mengecilkan hati teman-teman
Pada peristiwa 14-18 isma mengatakan hanya 2x tidak ikut. Ia sudah bilang ke azizah tentang ketidakhadirannya. Ia mengatakan selalu berusaha datang, kalau di kudus.
Benar yg dikatakan sutris bahwa acara kita tidak hanya safari home, kumpul-kumpul tak terjadwal juga termasuk. Safari home memang penting mengingat minimnya acara yg kita adakan untuk sekedar berjumpa. Maka kehadiran tiap anggota sangat bermakna. Namun demikian safari home bukan segala-galanya sehingga membuat cap negatif bagi yang urung hadir. Saya sendiri tidak ingat berapa kali saya atau teman-teman tdk ikut safari home. (Mohon dikoreksi).
Kita semua menghargai jerih payah para anggota baik jauh maupun dekat, masing-masing punya kesibukan dan urusan. Tinggal kita sendiri pandai-pandai mengatur jadwal, ego, dan kemaslahatan.
Contoh saya, saya harus menempuh sekitar 45 km untuk sampai di kampus. itu baru jarak, belum lagi di kudusnya berapa lama, juga serentetan tugas yang ada di rumah. Saya bisa saja menjadikan itu semua alasan. Ah jauh, ah capek, ah ada kerjaan. Tapi say mencoba menghargai usaha teman-teman lainnya untuk sekadar bertemu dan juga sebagai wujud kecintaanku kepada teman-teman maka ku atur sedemikian rupa agar dapat bergabung dalam acara. Begitu pula dengan pak rus, pak alvin, dan lainnya.
Apa yang saya lakukan tidak tepat memang, bila dijadikan rujukan. Toh saya yakin, kita semua mempunyai tingkat urusan yang berbeda-beda. Saya tak mencoba membandingkan atau minta diperbandingkan. Karena itu tidaklah setimbang.
Pada peristiwa 19-21, isma dan sutris meminta masing-masing untuk saling pengertian.
baik isma maupun sutris saling adu kawelasan, yakni meminta orang lain untuk memahami semangatnya. Sutris meminta agar isma dapat memahaminya bahwa ia hanya ingin kita bertemu dan berkumpul bersama barang sebentar. Adapun isma meminta sutris agar memahami posisinya bahwa ia terhalang sesuatu sehingga tidak bisa bergabung.
B. bagaimana pemecahan masalah tersebut?
Masing-masing dari kita perlu mengakui diri sendiri bahwa kita bersalah dan khilaf. Tidak penting lagi siapa yang benar dan salah. Maka dari itu di bulan ramadhan ini mari kita saling meminta maaf dan memberi maaf. Manusia tak luput dari salah dan dosa. Maafkanlah mereka.

BAB IV: PENUTUP
A. Kesimpulan
1. sutris terlalu bersemangat mengadakan pertemuan
2. isma tidak seharusnya menjadikan tempat pertemuan sebagai biang urungnya ia hadir
3. sutris tidak seharusnya memojokkan isma dan lainnya
B. Saran
1.      bagi teman-teman, kalau berhalangan tidak ikut acara, bilang saja apa adanya, jangan mencari alasan yang tidak perlu
2.      Kalau ada yang tidak hadir, silakan ijin ke teman-teman. Kalau sungkan, bisa ijin ke tuan rumah atau ke yang lainnya.
3.      Bagi yang dititipi ijin agar menyampaikan ke teman-teman perihal ketidakhadirannya
4.      Mari kita menjaga perasaan satu sama lain dengan ungkapan yang tepat dan tidak menyakiti
5.      Utamakan berhusnuzzhon




Tidak ada komentar:

Posting Komentar