Minggu, 24 Mei 2020

Yang dilarang ketika lebaran


Oleh Dzulhikam 

Setelah berpuasa satu bulan lamanya sudah wayahnya kita berlebaran dengan suka cita. Perjuangan berpuasa, tarawih akan menjadi lengkap dengan bermaafan kepada sesama. Apalagi bila sanak famili bisa berkumpul maka kebahagiaan kita akan lebih kaffah dan instagrammable. Terlebih bagi kaum jomblo yang tahun ini bisa berlebaran dengan pasangan. Wah.. Pokoke hidup ini terasa sempurna dan lebih siap di rumah aja melawan corona. 

Meski demikian ada beberapa hal yang harus dihindari ketika berlebaran. Ucapan dan perbuatan kita tetap harus dikontrol agar tidak menimbulkan salah persepsi dan salah PUEBI. 

  1. Mohon maaf 
Manusia memang tak bisa luput dari khilaf. Maka sudah sepatutnya kita berusaha menjaga laku agar tidak menuai dosa. Meski begitu Kita sangat dilarang untuk minta maaf. mengucapkan mohon maaf lahir dan mbatin yang jelek-jelek terhadap orang lain seperti, "idih kamu yang banyak dosa sama aku, masa aku yang harus minta maaf. Uh.. Lihat saja nanti. Sandalmu aku tuker sama swallowku". Sayang, kan. Ucapan tulus minta maaf jadi ternoda oleh brutalnya negative thinking. 



  1. Berfoto sama istri/suami
biasanya waktu lebaran kita berfoto sama istri dan anak, berjejeran dan bergandengan. Lalu dijadikan story WA atau IG juga diunggah di FB dengan kepsyen Selamat Idul Fitri. Nah, bila kita cermati, perbuatan seperti ini dapat merusak keutuhan rumah tangga bila yang kita ajak foto adalah istri/suami orang. Bukannya dapat pahala malah terjadi amuk massa. 

  1. Berjabat tangan
Saat bertemu kawan atau sanak famili bahkan dengan orang asing pun kita dapat bersalaman. Namun tidak untuk kali ini. Bersalaman sambil meremas-remas tangan orang lain itu sangat tidak etis dan tidak dianjurkan. Apalagi sambil melet-melet minta ketemu lagi besok malam. Sungguh hal itu sangat tidak wajar dan layak dipanggilkan pak pol pp. 

  1. Bagi-bagi angpau
Hari raya menjadi hari yang paling dinanti. Berkumpul dengan anggota keluarga di hari libur tentu tidak bisa berjalan lancar bila tidak ada logistik yang cukup. Maka sudah menjadi tradisi di Indonesia, wayah hari raya itu para pak bos membagikan duit sebagai saku tambahan karyawannya untuk melalui lebarab dengan khidmat. Ingat ya.. Yang dibutuhkan itu duit. Bukan angpau. Karena membagikan angpau tapi nggak ada duitnya itu sungguh menyayat kalbu. 

  1. Mudik
mudik atau pulang kampung merupakan sebuah rutinitas tahunan bagi para perantau atau seseorang yang punya orangtua di kampung. Setahun sekali berkunjung melepas kangen karena lama tak jumpa. Namun demikian mudik menjadi terlarang bila kita tidak tahu di mana arah menuju kampung kita. Pastikan dulu letakya di mana sehingga tidak menimbulkan gundah gulana. Jangan seperti temanku yang terjebak di tengah hutan gara-gara pengen pulang ke kampung halaman tapi lupa halaman berapa?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar