Selasa, 22 Desember 2015

POPULASI DAN SAMPEL



POPULASI DAN SAMPEL
Makalah ini disusun guna memenuhi tugas
Mata Kuliah : Metode Penelitian Kuantitatif
Dosen : Zaenal Hafidhin, M.Ag




Oleh :
Muhammad Abdul Ghofur (1310320005)
Fauzus Sa’adah (1310320016)



PROGRAM STUDI
PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
JURURSAN TARBIYAH
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI KUDUS
2015

BAB I
PENDAHULUAN

A.        Latar Belakang
Penelitian adalah pekerjaan ilmiah yang bermaksud mengungkapkan rahasia ilmu secara obyektif, dengan dibentengi bukti-bukti yang lengkap dan kokoh. Penelitian merupakan proses kreatif untuk mengungkapkan suatu gejala melalui cara tersendiri sehingga diperoleh suatu informasi. Pada dasarnya, informasi tersebut merupakan jawaban atas masalah-masalah yang dipertanyakan sebelumnya. Oleh karena itu, penelitian juga dapat dipandang sebagai usaha mencari tahu tentang berbagai masalah yang dapat merangsang pikiran atau kesadaran seseorang.
Sebagian dari kualitas hasil suatu penelitian bergantung pada teknik pengumpulan data yang digunakan. Pengumpulan data dalam penelitian ilmiah dimaksudkan untuk memperoleh bahan-bahan yang relevan, akurat, dan reliable. Untuk memperoleh data seperti itu, peneliti dapat menggunakan metode, teknik, prosedur, dan alat-alat yang dapat diandalkan. Ketidaktepatan dalam penggunaan intrumen penelitian tersebut dapat menyebabkan rendahnya kualitas penelitian.
Dalam penelitian, salah satu bagian dalam langkah-langkah penelitian adalah menentukan populasi dan sampel penelitian. Seorang peneliti dapat menganalisa data keseluruhan objek yang diteliti sebagai kumpulan atau komunitas tertentu. Seorang peneliti juga dapat mengidentifikasi sifat-sifat suatu kumpulan yang menjadi objek penelitian hanya dengan mengamati dan mempelajari sebagian dari kumpulan tersebut. Kemudian, peneliti akan mendapatkan metode atau langkah yang tepat untuk memperoleh keakuratan penelitian dan penganalisaan data terhadap objek. Untuk itu kami akan mengkaji lebih dalam mengenai populasi dan sampel.

B.        Rumusan Masalah
1.         Apakah yang dimaksud dengan populasi dan jenis-jenisnya?
2.         Apakah yang dimaksud dengan sampel?
3.         Apakah yang dimaksud dengan teknik sampling?
4.         Bagamaimanakah cara untuk menentukan ukuran sampel?

C.        Tujuan Pembuatan Makalah
1.         Mengetahui pengertian populasi dan jenis-jenisnya
2.         Mengetahui pengertian sampel
3.         Mengetahui teknik sampling
4.         Mengetahui cara untuk menentukan ukuran sampel




BAB II
PEMBAHASAN
A.              Populasi
Populasi berasal dari kata bahasa inggris population, yang berarti jumlah penduduk. Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.[1]
Nawawi menyebutkan bahwa populasi adalah keseluruhan objek penelitian yang terdiri dari manusia, benda-benda, hewan, tumbuh-tumbuhan, gejala-gejala, nilai tes, atau peristiwa-peristiwa sebagai sumber data yang memiliki karaktersitik tertentu di dalam suatu penelitian. Sedangkan Riduwan mengatakan bahwa populasi adalah keseluruhan dari karakteristik atau unit hasil pengukuran menjadi objek penelitian.
Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa populasi merupakan objek atau subjek yang berada pada suatu wilayah dan memenuhi syarat-syarat tertentu berkaitan dengan masalah penelitian.  Kaitannya dengan batasan tersebut, populasi dapat dibedakan berikut ini :
1.            Populasi teoritis (Theoritical Population), yakni sejumlah populasi yang  batas-batasnya ditetapkan secara kualitatif. Kemudian agar hasil penelitian berlaku juga bagi populasi yang lebih luas, makadi tetapkan terdiri dari guru; berumur 25 tahun sampai 40 tahun, program S1, jalur tesis, dll.
2.            Populasi yang tersedia (Accessible population), yakni sejumlah populasi yang secara kuantitatif dapat dinyatakan dengan tegas. Misalnya, guru sebanyak 250 di kota Bandung terdiri dari guru yang memiliki karakteristik yang telah ditetapkan dalam populasi teoritis.
Bedasarkan sifatnya, populasi dapat digolongkan menjadi populasi homogen dan populasi yaitu :
1.            Populasi homogen adalah sumber data yang unsurnya memiliki sifat yang sama   sehingga tidak perlu mempersoalkan jumlahnya secara kuantitatif.
2.            Populasi heterogen adalah sumber data yang unsurnya memiliki sifat atau keadaan yang berbeda (bervariasi) sehingga perlu ditetapkan batas- batasnya, baik secara kualiatif maupun kuantitatif.

B.               Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Bila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada pupulasi, misalnya karena keterbatasan dana, tenaga dan waktu, maka peneliti daapat menuggunakan sampel yang diambil dari populasi itu, dan kesimpulannya akan diberlakukan untuk populasi. Untuk itu sampel yang diambil dari populasi betul-betul representatif (mewakili).
Adapun alasan-alasan penelitian dilakukan dengan mempergunakan sampel beikut ini:
1.       Ukuran populasi
2.       Masalah biaya
3.       Masalah waktu
4.       Percobaan yang sifatnya merusak
5.       Masalah ketelitian
6.       Masalah ekonomis
Menurut Narbuko & Abu petunjuk-petunjuk untuk mengambil sampel :
1.        Daerah generalisasi
2.        Pengesahan sifat-sifat populasi dan ketegasan batas-batasnya
3.        Sumber-sumber informasi tentang populasi
4.        Menetapkan besar kecilnya sampel
5.        Menetapkan teknik sampling
Keuntungan menggunakan sampel yaitu
1.      Memudahkan peneliti untuk meneliti jumlah objek lebih sedikit dibandingkan dengan menggunakan populasi
2.      Penelitian lebih efesien (dalam arti menghemat uang, waktu dan tenaga).
3.      Lebih teliti dan cermat dalam pengumpulan data artinya jia subjeknya banyak dikhawtirkan adanya bahaya bias dari orang yang mengumpulkan data, karena sering dialami oleh staf  bagian pengumpulan data mengalami kelelahan sehingga pencatatan data tidak akurat.

C.              Teknik Sampling
Teknik sampling adalah cara untuk menentukan sampel yang jumlahnya sesuai dengan ukuran sampel yang akan dijadikan sumber data sebenarnya, dengan memperhatikan sifat-sifat dan penyebaran populasi agar diperoleh sampel yang representatif. Secara umum, ada dua jenis teknik pengambilan sampel yaitu, sampel acak atau random sampling/probability sampling dan sampel tidak acak atau nonrandom samping/nonprobability sampling.
1.      Random sampling
adalah cara pengambilan sampel yang memberikan kesempatan yang sama untuk diambil kepada setiap elemen populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel.
a)                  Simple Random Sampling atau Sampel Acak Sederhana
Teknik untuk mendapatkan sampel yang langsung dilakukan pada unit sampling. Dengan demikian setiap unsur populasi harus mempunyai kesempatan sama untuk bisa dipilih menjadi sampel. Cara demikian digunakan apabila elemen populasi dianggap homogen.
b)                  Proportionate Stratified Random Sampling atau Sampel Acak Distratifikasikan
Teknik ini biasa digunakan pada populasi yang mempunyai susunan bertingkat atau berlapis-lapis (heterogen). Misalnya madrasah, terdapat beberapa tingkatan kelas. Jika tingkatan dalam populasi diperhatikan, mula-mula harus dipastikan strata yang ada, kemudian tiap strata diwakili sampel penelitian.
c)                  Disproportionate Stratified Random Sampling
Teknik ini digunakan untuk menentukan jumlah sampel, bila populasi berstrata tetapi kurang proporsional. Misalnya guru dari madrasah tertentu dengan elemen populasi sebanyak 30 mempunyai; 1 orang lulusan S3, 3 orang lulusan S2, 26 orang S1, maka 1 orang lulusan S3 dan 3 orang S2 itu diambil semuanya sebagai sampel. Karena dua kelompok ini terlalu kecil bila dibandingkan dengan kelompok S1.
d)                 Cluster Sampling atau Area Sampel
Teknik ini digunakan jika populasi tidak terdiri dari individu-individu, melainkan terdiri dari kelompok atau cluster. Dan juga teknik ini digunakan bila obyek yang diteliti sangat luas. Misalnya, penelitian dilakukan terhadap populasi santri pesantren di suatu propinsi. Untuk menentukan santri mana yang akan dijadikan sumber data, maka pengambilan sampelnya berdasarkan daerah populasi yang telah ditetapkan.

2.           Nonprobability/Nonrandom Sampling atau Sampel Tidak Acak
Nonprobability sampling adalah teknik pengambilan sampel yang tidak memberi peluang/ kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel. Tidak semua unsur atau elemen populasi mempunyai kesempatan sama untuk bisa dipilih menjadi sampel. Unsur populasi yang terpilih menjadi sampel bisa disebabkan karena kebetulan atau karena faktor lain yang sebelumnya sudah direncanakan oleh peneliti. Teknik sampel ini meliputi sampling sistematis, kuota, aksidental, purporsive, jenuh, dan snowball.
a)             Sampling Sistematis
Sampling sistematis adalah teknik pengambilan sample berdasarkan urutan dari anggota populasi yang telah diberi nomor urut. Misal suatu populasi beranggotakan 200 orang maka mereka diberikan nomor urut dari 1 sampai 200.
b)            Sampling kuota
Sampling kuota adalah teknik untuk menentukan sampel dari populasi yang mempunyai ciri-ciri tertentu sampai jumlah (kuota) yang diinginkan. Misal peniliti ingin meneliti tingkat kepuasan mahasiswa terhadap kinerja dosen dengan sampel sebanyak 100 orang.
c)             Sampling insidental
Sampling insidental adalah teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan yaitu siapa saja yang secara kebetulan/ insidental bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel, bila dipandang orang yang kebetulan ditemui itu cocok sebagai sumber data.
d)            Sampling Purporsive
Sampling purporsive adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu. Sampel ini lebih cocok digunakan untuk penelitian kualitatif.
e)             Sampling jenuh
Sampling jenuh adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel. Hal ini sering dilakukan bila jumlah populasi relatif kecil, kurang dari 11 orang, atau penelitian yang ingin membuat generalisasi dengan kesalahan yang sangat kecil.
f)             Sampling Snowball
Sampling Snowball adalah teknik penentuan sampel yang mla-mula jumlahnya kecil, kemudian membesar. Misal mula-mula peneliti mengambil sampel orang, karena dirasa belum cukup, maka ditambah dengan sampel yang lain.

D.              Menentukan Ukuran Sampel
Jumlah ukuran sampel sering dinyatakan dengan ukuran sampel. Jumlah sampel yang diharapkan 100% mewakili populasi adalah sama dengan jumlah anggota populasi itu sendiri. Jadi bila jumlah populasi 1000 dan hasil penelelitian itu akan diberlakukan untuk 1000 orang tersebut tanpa ada kesalahan, maka jumlah sampel yang diambil sama dengan jumlah populasi tersebut yaitu 1000 orang. Makin besar jumlah mendekati populasi, maka peluang kesalahan generalisasi semakin kecil dan sebaliknya makin kecil jumlah sampel menjauhi populasi, makin besar kesalahan generalisasi (diberlakukan umum).[2]
Roscoe (1975) yang dikutip Uma Sekaran (2006) memberikan acuan umum untuk menentukan ukuran sampel :[3]
1.      Ukuran sampel lebih dari 30 dan kurang dari 500 adalah tepat untuk kebanyakan penelitian
2.      Jika sampel dipecah ke dalam subsampel (pria/wanita, junior/senior, dan sebagainya), ukuran sampel minimum 30 untuk tiap kategori adalah tepat
3.      Dalam penelitian mutivariate (termasuk analisis regresi berganda), ukuran sampel sebaiknya 10x lebih besar dari jumlah variabel dalam penelitian
4.      Untuk penelitian eksperimental sederhana dengan kontrol eskperimen yang ketat, penelitian yang sukses adalah mungkin dengan ukuran sampel kecil antara 10 sampai dengan 20


Rumus untuk menentukan jumlah sampel via tabel Issac dan Michael
s =
 dengan dk = 1, taraf kesalahan bisa 1%, 5%, 10%.
P = Q = 0,5.  d = 0,05.c s= jumlah sampel
Berdasarkan rumus tersebut dapat dihitung jumlah sampel dari populasi mulai dari 10 sampai dengan 1.000.000. dengan asumsi semakin besar ukuran sampel semakin kecil taraf kesalahan. Sebagai contoh: untuk populasi 1000, untuk taraf kesalahan 1%, jumlah sampelnya = 399; untuk taraf kesalahan 5% jumlah sampelnya = 258.


BAB III
PENUTUP
A.              Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan pada Bab II, dapat ditarik kesimpulan bahwa:
a)      Populasi adalah seluruh data yang menjadi perhatian kita dalam suatu ruang lingkup dan waktu yang kita tentukan.
b)      Berdasarkan sifatnya populasi dibagi menjadi dua yaitu populasi homogen dan heterogen
c)      Sampel adalah bagian yang mewaili keseluruhan anggota dari populasi.
d)     Alasan penelitian menggunakan sampel adalah:
Ukuran populasi, Masalah biaya, Masalah waktu, Percobaan yang sifatnya merusak,mMasalah ketelitian,dan Masalah ekonomis
e)      Teknik sampling adalah cara untuk menentukan sampel yang jumlahnya sesuai dengan ukuran sampel yang akan dijadikan sumber data sebenarnya, dengan memperhatikan sifat-sifat dan penyebaran populasi agar diperoleh sampel yang representatif.
f)       Teknik-teknik yang di gunakan dalam pengambilan sampel
1.                Probability/Random Sampling
2.                Nonprobability/Nonrandom Sampling atau Sampel Tidak Acak



DAFTAR PUSTAKA
Alma, Buchari. Belajar Mudah Penelitian. 2009. Bandung: Alfabeta
Basrah, Hendriyadi. https://teorionline.wordpress.com/2010/01/24/populasi-dan-sampel/. Akses tanggal 1 Oktober 2015
Narbuko, Cholid dan Abu Achamadi. 2013. Metodologi Penelitian. Jakarta: PT Bumi Aksara
Sholihin. http://lihinsholihin24.blogspot.co.id/2014/05/makalah-populasi-dan-sampel.html. Akses tanggal 1 Oktober 2015
Sugiyono. Metode Penelitian Pendidikan. 2006. Bandung: Alfabeta


[1] Sugiyono. Metode Penelitian Pendidikan. 2006. Bandung: Alfabeta
[2] Ibid hal. 26
[3] https://teorionline.wordpress.com/2010/01/24/populasi-dan-sampel/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar